Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saudi Pecat 100 Imam Dan Pendakwah Di Mekah Karena Tak Ikuti Anjuran Pemerintah Kutuk Ikhwanul Muslimin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 19 Desember 2020, 12:43 WIB
Saudi Pecat 100 Imam Dan Pendakwah Di Mekah Karena Tak Ikuti Anjuran Pemerintah Kutuk Ikhwanul Muslimin
Kota Mekah/Net
rmol news logo Pemerintah Saudi telah memecat 100 imam dan pengkhotbah Islam yang biasa memberikan khotbah di masjid-masjid di Mekah dan Al-Qassim.

Pemecatan dilakukan karena mereka tidak mengikuti instruksi pemerintah untuk mengutuk gerakan Ikhwanul Muslimin, seperti dilaporkan surat kabar Al-Watan.
Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan, sebelumnya telah mengeluarkan instruksi untuk semua imam dan penceramah agar mengkritik Ikhwanul Muslimin dan menyalahkan mereka karena menyebabkan perbedaan dan perpecahan dalam masyarakat.

Lewat instruksi tersebut, kementerian memberi perintah kepada pengkhotbah agar mendedikasikan khotbah Jumat untuk mendukung pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Cendekiawan Senior Saudi.

Dewan tersebut menggambarkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi 'teroris' yang tidak mewakili ajaran Islam yang sebenarnya melainkan melayani kepentingan partisannya, seperti dikutip dari Memo, Sabtu (19/12).

Arab Saudi secara resmi menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris pada tahun 2014 dan melarangnya di kerajaan.

Pada 1950-an, Arab Saudi sempat memberi perlindungan bagi ribuan aktivis Ikhwanul Muslimin yang menghadapi penjara dan penindasan di Mesir, Suriah, dan tempat lain. Dan langsung mendapatkan pengaruh di kerajaan.

Putusnya hubungan terjadi setelah invasi Irak tahun 1990 ke Kuwait dan keterlibatan Saudi dalam invasi pimpinan AS tahun 2003 ke Irak. Saat itu kelompok tersebut secara terbuka mengkritik kehadiran militer AS di kerajaan dan afiliasinya mencari reformasi politik.

Pihak berwenang berhasil menghancurkan kampanye mereka dan lalu menyalahkan gerakan tersebut karena menyebarkan perbedaan pendapat. Puncaknya, pada tahun 2002 menteri dalam negeri mengatakan Ikhwanul Muslimin adalah sumber semua kejahatan di kerajaan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA