Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel: Yerusalem Tidak Akan Dibagi, Tapi Memiliki Ruang Untuk Ibukota Palestina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 19 Desember 2020, 17:39 WIB
Israel: Yerusalem Tidak Akan Dibagi, Tapi Memiliki Ruang Untuk Ibukota Palestina
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz/Net
rmol news logo Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengklaim bahwa akan ada ruang di Yerusalem untuk ibu kota Palestina. Hal itu disampaikan Gantz dalam wawancara bersama surat kabar Saudi Asharq Al-Awsat.
Gantz mengatakan: "Yerusalem harus tetap bersatu, tetapi akan mendapat tempat untuk ibu kota Palestina," seperti dikutip dari Memo, Jumat (18/12).

"Yerusalem adalah kota yang luas, dipenuhi dengan situs-situs yang suci bagi kita semua. Kami ingin Palestina memiliki perluasan geografis yang sesuai yang memungkinkan mereka menjalani kehidupan yang nyaman tanpa hambatan," ungkapnya.

Yerusalem, yang berisi situs-situs religius dari ketiga agama Ibrahim dan merupakan kota utama Palestina baik dari segi populasi dan budaya, telah lama menjadi titik perselisihan antara Israel dan Palestina yang bertujuan agar bagian timur kota itu menjadi ibu kota negara Palestina masa depan.

Namun, "Israel membutuhkan Lembah Yordania untuk kebutuhan pertahanannya," Gantz menekankan.

Palestina memiliki hak untuk 'hidup mandiri', ujar Gantz, tetapi Israel tidak akan kembali ke perbatasan tahun 1967.

Sebelum dinyatakan sebagai wilayah tidak sepenuhnya milik Israel atau Palestina secara internasional, pemerintah Israel menyatakan Yerussalem sebagai ibu kota Israel pada 2017. Amerika Serikat mendukung sekutunya dalam keputusan tersebut, menyatakan akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang diikuti oleh beberapa negara lain.

Di bawah apa yang disebut proposal 'kesepakatan AS abad ini' , desa Palestina Abu Dis atau kota Al-Eizariya Tepi Barat di pinggiran kota telah diusulkan sebagai ibu kota Palestina, bukan Yerusalem Timur. Namun pada bulan Februari, Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas menolak proposal tersebut.

Pernyataan Gantz bahwa Yerusalem dapat memiliki ruang untuk ibu kota Palestina dipandang sebagai upaya terakhir untuk menenangkan Palestina dan faksi Palestina setelah penolakan lokasi lain, sama seperti yabg diusulkan Trump di awal tahun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA