Tiga hari berkabung telah ditetapkan oleh pemerintah. Hari pertama pada Sabtu (19/12), ribuan warga berkumpul di pemakaman militer Yerablur.
Perdana Menteri Nikol Pashinyan pun tampak memimpin pawai bersama dengan pejabat senior lainnya, seperti dilaporkan
Reuters.
Konflik Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan pecah pada September. Keduanya saling menyalahkan hingga akhirnya disepakati perjanjian gencatan senjata pada 9 November.
Perjanjian yang ditandatangani oleh Armenia, Azerbaijan, dan Rusia dianggap menjadi kemenangan bagi Baku dan kekalahan bagi Yerevan. Di dalam berisi Baku dapat mengambil alih kendali kembali di Tepi Barat.
Warga menolak perjanjian dan marah pada Pashinyan. Mereka menggelar aksi protes untuk menuntut mundur Pashinyan.
Meskipun para pendukungnya memenuhi pemakaman itu, rekaman yang dipublikasikan di televisi Armenia menunjukkan para kritikus Pashinyan meneriakkan, "Nikol adalah pengkhianat!" saat konvoinya lewat, dikawal oleh pengamanan ketat.
Oposisi Armenia telah meminta para pendukungnya untuk bergabung dalam pemogokan nasional pada 22 Desember, di akhir masa berkabung selama tiga hari, untuk menekan Pashinyan agar mengundurkan diri atas kerugian yang ditimbulkan dalam konflik di Nagorno-Karabakh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: