Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Trump Bantah Laporan Media Tentang Pertemuan Jumat Yang Rencanakan Penerapan Darurat Militer Batalkan Hasil Pemilu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 21 Desember 2020, 09:21 WIB
Trump Bantah Laporan Media Tentang Pertemuan Jumat Yang Rencanakan Penerapan Darurat Militer Batalkan Hasil Pemilu
Donald Trump/Net
rmol news logo Donald Trump membantah laporan yang menyebutkan bahwa penasihatnya telah mengajukan gagasan darurat militer untuk membatalkan pemilu 2020 lalu.

Dalam cuitannya di Twitter, presiden Amerika Serikat yang sebentar lagi pensiun itu mengatakan beberapa berita yang ditulis outlet media di Amerika Serikat adalah 'liputan yang buruk' tentang dirinya.

Trump mengatakan bahwa ada beberapa masalah yang sangat penting di Amerika Serikat, dari serangan siber skala besar hingga negosiasi berisiko tinggi pada paket penyelamatan Covid-19 skala besar dan peluncuran kampanye vaksin bersejarah. Namun, justru itu hampir tidak terlihat.

Trump, dalam pertemuan di Gedung Putih bersama para stafnya pada Jumat, mengangkat kemungkinan memberlakukan darurat militer dalam upaya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden, seperti yang dilaporkan beberapa media AS pada Sabtu (19/12).

Trump ditemani beberapa stafnya termasuk Jenderal Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasionalnya, lapor The New York Times.

Xios mengungkapkan informasi penting dari pertemuan tersebut, bahwa Trump telah menyatakan minatnya pada rencana Flynn itu, dan bahwa pejabat Gedung Putih khawatir Trump akan menghabiskan terlalu banyak waktu dengan orang-orang yang mereka anggap bodoh atau ahli teori konspirasi dan menggoda penyalahgunaan kekuasaan secara terang-terangan.

Beberapa perwira senior telah mengungkapkan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam upaya apa pun untuk membatalkan hasil pemilu, yang diakreditasi oleh semua negara bagian dan dikonfirmasi oleh Electoral College.

Sekretaris Angkatan Darat Ryan McCarthy dan Kepala Staf Angkatan Darat James McConville sepakat mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, bahwa "Militer AS tidak memiliki peran dalam menentukan hasil pemilu AS."

Menurut penyelidikan oleh Brennan Center for Justice awal tahun ini, Trump tetap membutuhkan persetujuan parlemen untuk mengeluarkan darurat militer.

Laporan New York Times menyebutkan, banyak penasihat presiden yang menentang konsep darurat militer pada pertemuan hari Jumat itu.

Mantan penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, yang sering dikritik sejak dia meninggalkan pemerintahan pada September, menyebut bahwa laporan tentang pertemuan pada Jumat itu 'mengerikan'.

"Tidak ada cara lain untuk menjelaskannya," katanya kepada CNN Sabtu malam. "Itu luar biasa. Ini hampir pasti belum pernah terjadi sebelumnya." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA