Diplomasi vaksin sendiri disebut-sebut sebagai upaya China untuk semakin memperkuat pengaruh dalam tataran global kepada sejumlah negara.
Motif politik dan ekonomi yang dilakukan China dalam hal diplomasi vaksin itu dikritisi oleh Asisten Profesor di Jawaharhal Nehru University, Dr. Gautam Kumar Jha.
Gautam mengatakan, tidak seharusnya membahas persoalan politik dan ekonomi di tengah pandemi, khususnya vaksin yang dibutuhkan oleh semua negara.
"Dia (China) berbicara tentang uang. Itu salah. Itu harus dikritisi," kata Gautam dalam diskusi virtual
RMOl World View bertajuk "Menjawab Tantangan Global Bersama Pasca Pandemi", Senin (21/12).
Gautam menyebut, ketika India membuat vaksin, tujuan bukan berlandaskan ekonomi atau politik, tetapi solidaritas internasional untuk menghentikan pandemi.
"China selalu melihat negara lain seperti pasar. Kita harus menyadari ini," ujarnya.
"(Tapi) kita (india) melilhat negara lain seperti sahabat. Jadi ini aspek penting yang harus dipahami," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: