Dalam sebuah artikel yang terbit pada Senin (21/12),
Daily Mail menyebut Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) tampaknya lebih terbuka dengan keputusan untuk mengakui kedaulatan Israel.
Itu terlihat dari dukungan yang diberikan oleh MBS ketika Israel melakukan normalisasi hubungan dengan dua negara Teluk, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain beberapa bulan lalu.
Putra Mahkota sendiri memiliki kewenangan yang besar karena seorang Wakil Perdana Menteri, Menteri Kesehatan, serta Kepala Dewan Politik dan Keamanan Arab Saudi.
Meski begitu, beberapa anggota kerajaan yang juga berpengaruh telah menentang keras langkah tersebut.
Sepupu MBS, Pangeran Turki al-Faisal adalah kepala intelijen Arab Saudi selama lebih dari dua dekade. Ia telah vokal menentang mengakui Israel dan mengecam Tel Aviv sebagai kekuatan penjajah terakhir.
Pangeran Turki sempat mengklaim Israel menempatkan orang-orang Palestina dalam kamp konsentrasi.
Pada akhir November, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersama dengan kepala intelijen Mossad Yossi Cohen, telah melakukan perjalanan mendadak ke Arab Saudi untuk bertemu dengan MBS dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan membantah laporan media tentang dugaan pertemuan antara MBS dan Netanyahu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: