Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lanjutkan Pembahasan IT-CEPA, Indonesia dan Turki Perkuat Kerja Sama Infrastruktur Hingga Industri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 22 Desember 2020, 15:03 WIB
Lanjutkan Pembahasan IT-CEPA, Indonesia dan Turki Perkuat Kerja Sama Infrastruktur Hingga Industri
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Repro
rmol news logo Turki dan Indonesia melanjutkan perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) yang diharapkan dapat rampung pada 2021.

Kesepakatan untuk melanjutkan perundingan dihasilkan dari dialog bilateral antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Jakarta pada Selasa (22/12).

IT-CEPA bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua belah pihak seperti yang dimandatkan oleh kedua pemimpin.

"Ini juga akan menunjukan komitmen kita terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil, dan bebas. Dan upaya bersama untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi," terang Retno dalam konferensi pers virtualnya bersama Cavusoglu.

Terkait investasi, kata Retno, Indonesia menyambut minat investor Turki yang semakin meningkat. Beberapa proyek yang saat ini sedang dibahas terkait dengan bidang perkapalan, pertanian, dan infrastruktur.

"Saya juga menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Turki mengenai UU Cipta Kerja yang baru saja diberlakukan, yang saya yakini dapat menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif bagi investasi Turki di Indonesia," lanjut Retno.

"Saya juga secara khusus menyoroti pentingnya kerja sama Turki-Indonesia, terutama dalamp royek-proyek infrastruktur di Indonesia dalam skema Public Private Partnership (PPP)," sambungnya.

Menurut Retno, Turki memiliki minat investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya pada proyek jalan tol dan bendungan.

Selain infrasruktur, kerja sama bidang pertahanan dan industri antara kedua negara juga semakin erat.

Sejak Juni lalu, kedua negara sudah memulai pembahasan kerja sama industri dirgantara, mobil elektrik, tempat peluncuran  roket (spaceport building), satelit and kendaraan peluncur satelit serta juga teknologi medis dan farmasi.  

"Kami mencatat keterlibatan 8 orang tenaga ahli Indonesia dalam tim yang menemukan 320 miliar meter kubik cadangan gas alam di lepas pantai Laut Hitam di Turki pada Agustus tahun ini. Dan  sebagai negara  dengan  pengalaman  yang  lama  di  bidang industri  gas, saya  menyampaikan  kepada  Menlu Turki kesiapan  BUMN  Indonesia  untuk  bekerja  sama  dan  membantu pengembangan industri gas di Turki," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA