Kesepakatan untuk melanjutkan perundingan dihasilkan dari dialog bilateral antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Jakarta pada Selasa (22/12).
IT-CEPA bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua belah pihak seperti yang dimandatkan oleh kedua pemimpin.
"Ini juga akan menunjukan komitmen kita terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil, dan bebas. Dan upaya bersama untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi," terang Retno dalam konferensi pers virtualnya bersama Cavusoglu.
Terkait investasi, kata Retno, Indonesia menyambut minat investor Turki yang semakin meningkat. Beberapa proyek yang saat ini sedang dibahas terkait dengan bidang perkapalan, pertanian, dan infrastruktur.
"Saya juga menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Turki mengenai UU Cipta Kerja yang baru saja diberlakukan, yang saya yakini dapat menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif bagi investasi Turki di Indonesia," lanjut Retno.
"Saya juga secara khusus menyoroti pentingnya kerja sama Turki-Indonesia, terutama dalamp royek-proyek infrastruktur di Indonesia dalam skema
Public Private Partnership (PPP)," sambungnya.
Menurut Retno, Turki memiliki minat investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya pada proyek jalan tol dan bendungan.
Selain infrasruktur, kerja sama bidang pertahanan dan industri antara kedua negara juga semakin erat.
Sejak Juni lalu, kedua negara sudah memulai pembahasan kerja sama industri dirgantara, mobil elektrik, tempat peluncuran roket (spaceport building), satelit and kendaraan peluncur satelit serta juga teknologi medis dan farmasi.
"Kami mencatat keterlibatan 8 orang tenaga ahli Indonesia dalam tim yang menemukan 320 miliar meter kubik cadangan gas alam di lepas pantai Laut Hitam di Turki pada Agustus tahun ini. Dan sebagai negara dengan pengalaman yang lama di bidang industri gas, saya menyampaikan kepada Menlu Turki kesiapan BUMN Indonesia untuk bekerja sama dan membantu pengembangan industri gas di Turki," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: