Juru Bicara Pembela Hak Asasi Manusia Artsakh, Artak Beglaryan, mengatakan, hingga saat ini Azerbaijan masih menyembunyikan puluhan tahanan lainnya.
"Azerbaijan (sampai saat ini) menyembunyikan data tentang sejumlah tawanan perang dan tawanan sipil," kata Artak Beglaryan dalam konferensi pers terakhirnya, Rabu (23/12) seperti dikutip dari
Radio Of Armenia. Artak Beglaryan akan mundur sebagai Pembela Hak Asasi Manusia untuk mengambil posisi lain di pemerintahan Artsakh.
Otoritas Armenia memiliki prioritas saat ini yang meliputi klarifikasi nasib orang yang hilang, pengambilan jenazah dan pemulangan tawanan. Namun, sikap Azerbaijan yang tidak kooperatif dan tidak konstruktif, menjadi hambatan utama dalam pencarian fakta.
“Jelas bahwa mereka menyembunyikan jumlah sebenarnya dari tawanan perang dan tahanan sipil,†kata Beglaryan.
Menurut ombudsman Artsakh, lusinan orang Armenia, termasuk 62 prajurit yang hilang di Desa Khtsaberd dan beberapa lusin lainnya, saat ini ditahan di Azerbaijan. Bukti-bukti yang ditemukan mengarah pada dugaan itu. Kini, data masing-masing sedang diperbarui dan diserahkan kepada mediator. Para tawanan perang Armenia harus segera diselamatkan, dipulangkan tanpa syarat apa pun.
“Kami secar rutin menyerahkan laporan kepada struktur internasional, termasuk Palang Merah dan pihak Rusia. Meskipun kami berhasil dalam kasus-kasus tertentu, Azerbaijan masih menyembunyikan informasi tentang sejumlah tawanan,†kata Beglaryan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: