Mengutip dua sumber,
Axios pada Rabu (23/12) melaporkan pertimbangan penutupan itu dilakukan karena meningkatnya potensi serangan dari milisi pro-Iran di Irak.
Hal itu terjadi setelah Kedutaan Besar AS di Zona Hijau Baghdad menjadi target serangan tiga roket pada Minggu (20/12), walaupun berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan.
Sayangnya insiden tersebut juga membuat beberapa gedung dan mobil di kawasan tersebut mengalami kerusakan.
Baik Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuding milisi yang didukung oleh Iran yang berada di balik serangan tersebut.
"Milisi yang didukung Iran sekali lagi menyerang dengan mencolok dan sembrono di Baghdad, melukai warga sipil Irak. Rakyat Irak pantas menuntut para penyerang ini," kata Pompeo, seperti dikutip
Sputnik.
Penutupan kedutaan sendiri menjadi salah satu dari beberapa opsi yang saat ini tengah dipertimbangkan. Sebelumnya, AS sudah menarik beberapa diplomatnya dari Irak untuk mengurangi kemungkinan serangan dari Iran.
Soleimani yang merupakan komandan pasukan elit Al Quds tewas dalam serangan pesawat tak berawak yang diperintahkan oleh Trump di Bandara Baghdad pada 3 Januari.
Setelah serangan tersebut, Iran mengirim puluhan roket ke pangakalan militer AS di Irak yang membuat beberapa tentara cedera.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: