Seorang jaksa Napoli mengatakan nilai finansial dari obat-obatan yang disita berjumlah sekitar satu miliar dolar AS.
Dilaporkan
Al-Arabiya Jumat (25/12), otoritas Italia sebelumnya percaya bahwa ISIS berada di balik operasi penyelundupan narkoba tetapi penyelidikan menunjukkan bahwa rezim Suriah dan Hizbullah berada di belakangnya.
Obat-obatan tersebut dimasukkan ke dalam tiga wadah mencurigakan yang berisi gulungan kertas yang ditujukan untuk keperluan industri dan roda besi.
Sebagai bagian dari investigasi yang disiarkan oleh
BBC, Unit Kejahatan Keuangan Italia memberikan rincian pengiriman tersebut, mengatakan bahwa pengiriman tersebut tiba dari Suriah dan disita musim panas lalu dalam operasi yang digambarkan sebagai penyitaan yang terbesar dari jenisnya.
Captagon adalah nama merek fenethylline stimulan sintetis. Awalnya digunakan untuk mengobati attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan narkolepsi, tetapi banyak negara melarangnya selama 1980-an karena sifat adiktifnya. Obat ini umum digunakan oleh para militan dalam perang Suriah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: