Sebelum ledakan terjadi, terdengar suara peringatan dari mobil RV yang meledak pada Jumat pagi tepat di Hari Natal (25/12). Peringatan itu meminta orang-orang segera mengevakuasi diri karena bom segera meledak.
Russia Today, pada Senin (28/12) melaporkan bahwa di antara petunjuk yang ada, para agen memeriksa apakah Warner mengalami paranoia dan percaya bahwa peragkat teknologi 5G digunakan untuk memata-matai orang Amerika.
Polisi juga masih terus mencari apa motif pelaku. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan awal dan belum membuat kesimpulan yang pasti.
Para penyelidik awalnya menemukan beberapa serpihan tubuh manusia di lokasi ledakan. Kepala Biro Investigasi Tennessee David Roush pada konferensi pers mengatakan, temuan itu sesuai dengan DNA yang ditemukan di dalam kendaraan yang digunakan Warner.
"Kami sampai pada kesimpulan bahwa seseorang bernama Anthony Warner adalah pembom, dia ada saat bom meledak, dan bahwa dia tewas dalam pemboman itu," kata Jaksa Federal Don Cochran dalam konferensi pers, seperti dikutip dari
AFP, Senin (28/12).
Bom meledak pada Jumat pagi, menghancurkan puluhan bangunan di sekitar dan memutuskan jaringan komunikasi. Ledakan berasal dari sebuah mobil RV yang sarat bahan peledak yang diparkir di luar pusat transmisi data AT&T.
Namun, Badan Investigasi Federal (FBI) yang memimpin penyelidikan kasus ini dan tidak menyatakan serangan itu sebagai serangan teroris.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.