Tiga tentara itu berpartisipasi dalam operasi militer di daerah Hombori di Provinsi Mopti tengah, Mali. Itu adalah bagian dari misi yang lebih besar yang bertujuan memerangi ekstremis Islam di wilayah Sahel Afrika.
Menteri Pertahanan Florence Parly mengatakan tentara itu bekerja di daerah di mana kelompok teroris menyerang warga sipil dan mengancam stabilitas regional.
"Mereka terlibat dalam misi yang bertujuan membantu Mali agar secara bertahap dapat memastikan keamanannya sendiri," kata Parly dalam pernyataannya, seperti dikutip dari
ABC News, Selasa (29/12). Belum ada rincian lebih lanjut terkait tewasnya tiga tentara itu.
Presiden Emmanuel Macron menyampaikan duka cita dan memberi hormat kepada para prajurit. Dalam pernyataannya pada Senin, presiden menggarisbawahi tekad Prancis untuk melanjutkan perang melawan terorisme.
Prancis memiliki lebih dari 5.000 tentara yang dikerahkan di Afrika Barat untuk membantu memerangi kelompok ekstremis sebagai bagian dari Operasi Barkhane.
Kematian itu menambah jumlah tentara Prancis yang tewas di Mali menjadi 47 sejak Prancis pertama kali melakukan intervensi militer pada Januari 2013 untuk membantu mengusir gerilyawan yang telah menguasai bagian-bagian negara Afrika Barat itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: