Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah tulisan tentang ancaman disinformasi yang dimuat di laman blog resminya pada Senin (28/12).
"Beberapa aktor asing, baik itu negara atau non-negara, bahkan terlibat dalam kampanye disinformasi, dengan sengaja menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan," tulisnya, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Selasa (29/12).
“Misalnya, pengembang vaksin Barat secara terbuka diejek di media multibahasa Rusia yang dikendalikan negara, yang dalam beberapa kasus menyebabkan klaim yang tidak masuk akal bahwa vaksin akan mengubah orang menjadi monyet. Narasi semacam itu tampaknya ditujukan ke negara-negara tempat Rusia ingin menjual vaksinnya sendiri, Sputnik V," lanjutnya.
Borell tidak mengutip media atau outlet tertentu di mana informasi yang salah seperti itu diduga tersebar.
Dia lebih lanjut memperingatkan bahwa dalam situasi pandemi seperti yang terjadi saat ini, banyak upaya disinformasi yang menimbulkan keraguan yang tidak berdasar yang bisa mengancam kesehatan masyarakat.
Borell bahkan mengambil contoh bagaimana kelompok teroris ISIS juga memanfaatkan momen pandemi sebagai ajang untuk menyebarkan propaganda mereka.
“Dalam pandemi saat ini, setiap upaya untuk menimbulkan keraguan yang tidak berdasar mengancam kesehatan masyarakat. Organisasi teroris, seperti Da'esh (ISIS), juga menggunakan kebingungan dalam situasi Corona untuk menyebarkan propaganda mereka sendiri," demikian Borell.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: