Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Wajibkan Vaksinasi, Spanyol Tetap Simpan Daftar Nama Para penolak Vaksin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 29 Desember 2020, 08:14 WIB
Tak Wajibkan Vaksinasi, Spanyol Tetap Simpan Daftar Nama Para penolak Vaksin
Menteri Kesehatan Salvador Illa/Net
rmol news logo Pemerintah Spanyol dilaporkan akan menyiapkan daftar nama orang-orang yang menolak  untuk divaksinasi Covid-19 dan akan membagikan daftar tersebut kepada negara-negara anggota Uni Eropa lainnya. Namun demikian, daftar tersebut tidak akan dipublikasikan kepada publik.

Pernyataan tersebut disampakan Menteri Kesehatan Salvador Illa selama wawancara dengan televisi La Sexta, Senin (28/12) waktu setempat. Illa menegaskan bahwa pemerintah Spanyol memang tidak mewajibkan vaksinasi kepada warganya, namun mereka akan tetap mendata siapa saja orang-orang yang menolak untuk disuntik.

“Apa yang akan dilakukan adalah pendaftaran, yang akan dibagikan dengan mitra Eropa kami ... dari orang-orang yang telah ditawari dan menolaknya,” katanya, seperti dikutip dari AFP, Selasa (29/12).

“Ini bukan dokumen yang akan dipublikasikan dan itu akan dilakukan dengan sangat menghormati perlindungan data,” tambahnya, mencatat bahwa pengusaha atau anggota masyarakat umum tidak akan memiliki akses ke sana.

Proporsi orang Spanyol yang tidak mau menerima vaksin Covid-19 sendiri telah turun menjadi 28 persen pada Desember dari 47 persen bulan lalu, menurut jajak pendapat yang diterbitkan bulan lalu.

Survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian CIS yang didanai negara menemukan 40,5 persen responden bersedia melakukan suntikan sementara 16,2 persen akan melakukannya jika terbukti dapat diandalkan.

Spanyol telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena pandemi di Eropa. Hingga saat ini tercatat hampir 1,9 juta orang telah terinfeksi di negara tersebut, dengan jumlah kematian akibat virus melewati angka 50 ribu pada Senin (28/12), menurut data kementerian kesehatan.

Pemerintah sendiri berharap sebanyak 15 juta hingga 20 juta orang dari 47 juta penduduknya mau divaksinasisebagai bagian dari upaya melawan virus pada bulan Juni mendatang.

“Cara untuk mengalahkan virus adalah dengan memvaksinasi kita semua atau lebih baik,” kata Illa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA