Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Ingin Kena Wajib Karantina, Ratusan Turis Inggris Kabur Dari Resor Ski Swiss

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 29 Desember 2020, 10:35 WIB
Tak Ingin Kena Wajib Karantina, Ratusan Turis Inggris Kabur Dari Resor Ski Swiss
Ratusan turis Inggris kabur dari resor ski di Swiss/Net
rmol news logo Ratusan turis Inggris dilaporkan kabur dari sebuah resor ski di Swiss untuk menghindari aturan baru yang mewajibkan karantina selama 10 hari.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Wajib karantina diberlakukan oleh otoritas Swiss setelah Inggris mengumumkan adanya varian baru virus corona yang lebih menular.

Sebanyak lebih dari 400 turis kemudian diharuskan mengisolasi diri di kamar mereka di Verbier, Valais Canton, seperti dimuat The Daily Telegraph.

Tetapi pada Minggu (27/12), pihak resor mengaku banyak tamu yang tidak menjawab telepon atau makan sarapan yang disajikan di nampan di luar pintu kamar mereka.

Setelah diselidiki, pihak berenang hanya menemukan kurang dari selusin turis yang masih bertahan di kamar mereka untuk karantina.

Kaburnya para turis itu memicu saling tuduh di antara pihak berwenang.

Pemerintah daerah telah dituding tidak bertindak tegas. Sementara pemerintah daerah menyalahkan Kantor Federal untuk Kesehatan Masyarakat karena informasi yang diberikan terlambat.

"Beberapa tamu pergi dengan mobil dan sekarang berada di karantina di Inggris. Ada rasa tanggung jawab pribadi. Anda dapat bepergian ke seluruh Eropa tanpa harus mengidentifikasi diri Anda," ujar Presiden Valais, Christophe Derbellay.

Di sisi lain, pihak resor mengaku bingung dengan aturan yang diberikan pemerintah karena informasi yang tidak konsisten.

Direktur Kantor Turis Verbier, Simon Wiget mengungkap, pihaknya mengidentifikasi sekitar 350 turis yang melarikan diri.

"Tetapi mungkin ada 500 orang jika pemilik rumah kedua dan tamu chalet pribadi dimasukkan. Mungkin beberapa orang mungkin mengira mereka melarikan diri, tetapi saya pikir sebagian besar akan percaya bahwa mereka bertindak sesuai hukum dan bertanggung jawab," jelas dia.

"Orang pada dasarnya jujur ​​dan mereka tidak sengaja melanggar hukum. Semuanya sangat membingungkan, bahkan bagi kami,"  lanjutnya.

Swiss sudah memberlakukan denda sebesar 11 ribu dolar AS bagi mereka yang melanggar karantina.

Pemerintah juga sudah melarang penerbangan dari inggris pada 20 Desember dan memberlakukan karantina 10 hari bagi mereka yang sudah berada di negara itu sejak 14 Desember.

Tetapi pemerintah mengatakan, warga Inggris dapat kembali pulang jika mengambil tindakan khusus tertentu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA