The Japan Times pada Selasa (29/12) melaporkan, kasus tersebut merupakan seorang wanita yang tiba dari Afrika Selatan ke Jepang pada 19 Desember dan dites Covid-19.
Hasil penelitian menyebut virus yang menginfeksi wanita itu adalah 501.V2, varian baru virus corona berbeda yang diidentifikasi di Inggris.
Di samping itu, Jepang juga sudah mencatat enam kasus lain dari varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris. Sehingga totalnya saat ini menjadi 15 kasus.
Guna menghentikan penyebaran varian baru virus corona, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan Jepang melarang masuk warga asing non-residen hingga akhir Januari.
Di Afrika Selatan, Presiden Cyril Ramaphosa juga sudah mengumumkan pembatasan ketat untuk menghentikan penularan varian baru virus corona yang diyakini lebih menular.
Pemerintah sudah memperpanjang pemberlakuan jam malam dan memperketat aturan pemakaian masker.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: