Menkes mengatakan, dari sebelas kasus di Belanda, lima terkait dengan guru dan siswa di salah satu sekolah dasar Rotterdam yang dirahasiakan.
“Karena wabah di sekolah dasar luar biasa dan banyak yang masih belum diketahui, RIVM, bersama dengan GGD di Rotterdam, memutuskan untuk menyelidiki cluster ini lebih lanjut. Tidak hanya guru dan murid yang tertular yang diperiksa, tetapi juga rumah tangga guru dan murid tersebut, dan situasi di sekolah juga dipetakan lebih lanjut melalui kuesioner,†tulis De Jonge, seperti dikutip dari
NL Times, Selasa (29/12).
Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang cluster Rotterdam, satu kasus di Nijmegen ditemukan pada seseorang yang baru-baru ini memiliki hubungan pribadi dengan Inggris Raya. Lima kasus Amsterdam secara total juga dikaitkan dengan mutasi melalui investigasi sumber dan kontak serta pemantauan acak dari sampel uji virus corona.
"Selama minggu ini dan minggu depan, beberapa ratus sampel dari semua wilayah akan diperiksa untuk studi tentang tingkat penyebaran di Belanda," tulis De Jonge.
Chantal Reusken, ahli virologi terkemuka di badan kesehatan masyarakat RIVM, mengatakan dia mengantisipasi mutasi Inggris yang diperkirakan akan lebih sering muncul di Belanda, mulai minggu ini.
Tim Manajemen Wabah Belanda dilaporkan akan bertemu pada hari Rabu (30/12) untuk membahas situasi dan memberikan arahan terbaru terkait perkembangan situasi. Mereka tidak secara eksplisit menyebutkan akan ada pembatasan virus corona baru, namun meminta publik untuk terus membatasi secara ketat tamu rumah tangga maksimal dua orang, dan hal itu berlaku juga selama perayaan tahun baru.
Para peneliti mengatakan versi mutasi sekitar 70 persen lebih menular daripada jenis virus di Belanda. Itu diyakini bertanggung jawab atas lonjakan infeksi virus korona Desember di Inggris yang mendorong sebagian besar negara itu ke dalam kuncian ketat.
Kemunduran ini juga mendorong otoritas Belanda dan negara Eropa lainnya untuk sementara waktu memblokir perjalanan dari Inggris.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: