"Amerika Serikat mengutuk keras penuntutan dan hukuman palsu Republik Rakyat China (RRC) terhadap jurnalis Zhang Zhan pada 28 Desember. Kami meminta pemerintah RRC untuk segera membebaskannya dan tanpa syarat," kata Pompeo, seperti dikutip
The Hill, Rabu (30/12).
Lebih lanjut, Pompeo juga menuding China sudah memanipulasi informasi terkait pandemi Covid-19 di saat dunia bergantung pada informasi tersebut.
"Ketakutan pemerintah RRC terhadap transparansi dan penindasan yang sedang berlangsung terhadap kebebasan fundamental adalah tanda kelemahan, bukan kekuatan, dan ancaman bagi kita semua," jelas Pompeo.
"Amerika Serikat akan selalu mendukung hak warga China untuk mengekspresikan diri secara bebas dan damai," lanjutnya.
Zhang merupakan seorang jurnalis independen pertama yang divonis hukuman penjara selama empat tahun oleh pengadilan karena liputannya tentang pandemi Covid-19.
Pengadilan menyebut Zhang bersalah karena sudah memicu pertengkaran dan provokasi masalah. Jaksa penuntut juga menyebut Zhang sudah menerbitkan sejumlah besar informasi palsu untuk sengaja memperpanas situasi Covid-19 di Wuhan.
Di dalam laporannya, Zhang menuding pemerintah gagal memberi informasi terkait virus corona yang seharusnya diketahui oleh warga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: