Perdana Menteri Mette Frederiksen dalam pernyataannya mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil menyusul lonjakan drastis infeksi baru yang terjadi selama sebulan terakhir di negara itu.
“Situasi mengenai tingkat infeksi, rawat inap dan kematian sekarang bahkan lebih serius daripada di musim semi,†kata Frederiksen pada jumpa pers, seperti dikutip dari
Reuters, Rabu (30/12).
"Perpanjangan dari pembatasan di seluruh negeri yang diumumkan pada 16 Desember akan membuat sekolah, pusat perbelanjaan, restoran, bar dan toko tidak penting lainnya tutup," lanjut Frederiksen.
Negara Nordik itu relatif berhasil melewati pandemi hingga Desember, ketika jumlah infeksi baru meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Skenario yang kami takuti di musim semi akan menjadi kenyataan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang jika kami tidak bertindak sekarang,†kata Frederiksen.
Denmark pada Selasa (29/12) melaporkan 2.621 kasus baru di antara populasinya yang berjumlah 5,8 juta selama 24 jam terakhir, sementara jumlah rawat inap baru naik 28 ke rekor 900, mendekati kapasitas maksimum bangsal Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: