Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Peringatan Satu Tahun Jatuhnya Pesawat Ukraina, Iran Alokasikan Dana Bantuan Untuk Keluarga Korban Sebesar 150 Ribu Dolar AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 31 Desember 2020, 06:58 WIB
Jelang Peringatan Satu Tahun Jatuhnya Pesawat Ukraina, Iran Alokasikan Dana Bantuan Untuk Keluarga Korban Sebesar 150 Ribu Dolar AS
Presiden Iran Hassan Rouhani/Net
rmol news logo Iran telah berkomitmen untuk membayar kompensasi jatuhnya pesawat Boeing 737-800 milik Ukraina International Airlines pada Januari lalu. Kabinet dalam pertemuan pada Rabu (30/12) memutuskan siap mengalokasikan dana sebesar 150.000 dolar AS untuk keluarga masing-masing dari 176 korban pesawat yang ditembak jatuh di wilayah udara Iran itu.

Pengumuman itu dikeluarkan untuk menandai satu tahun peristiwa kelam itu pada 8 Januari mendatang.

"Kabinet menyetujui pemberian 150 ribu dolar AS atau setara dalam euro secepat mungkin, kepada keluarga dan orang yang selamat dari setiap korban kecelakaan pesawat Ukraina," seperti yang dilaporkan kantor berita IRNA.

Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan jumlah kompensasi harus ditentukan melalui negosiasi, sesuai dengan pertimbangan hukum internasional. Penyebab kecelakaan juga harus segera diungkap agar bisa menyeret siapa yang bertanggung jawab.

"Pihak Ukraina mengharapkan draf laporan teknis dari Iran tentang keadaan pesawat yang ditembak jatuh," kata juru bicara kementerian Oleh Nikolenko.

Ia mengatakan, peristiwa ini sangat memilukan dan tidak dapat diterima. "Karena kita berbicara tentang nasib orang yang tidak bersalah," kata Nikolenko.

Menteri Pembangunan Jalan dan Perkotaan Iran Mohammad Eslami mengatakan kepada televisi pemerintah pada hari Rabu bahwa laporan akhir tentang jatuhnya pesawat itu telah dikirim ke negara-negara yang ikut berpartisipasi dalam penyelidikan.

Di bawah aturan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Iran memegang kendali atas penyelidikan peristiwa jatuhnya pesawat. Sementara AS dan Ukraina berpartisipasi dalam penyelidikan sebagai negara tempat jet itu dibangun dan dioperasikan. Kanada juga berpartisipasi dalam penyelidikan karena sebagain besar penumpangnya adalah warga negaranya.  

Pihak berwenang Kanada menuduh bahwa Iran belum mengungkapkan semua bukti yang relevan atau memberikan jawaban yang memuaskan untuk sejumlah pertanyaan yang masih ada, termasuk identitas mereka yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat tersebut.

Aturan internasional tentang investigasi kecelakaan udara yang dikenal sebagai 'Lampiran 13' mencantumkan bahwa laporan akhir mestinya muncul dalam waktu 12 bulan setelah peristiwa kecelakaan.

Angkatan bersenjata Iran sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan resmi mengenai penyebab jatuhnya pesawat milik Ukraine International Airlines. Mereka mengaku secara tidak sengaja menembak pesawat yang mengangkut 176 penumpang itu pada Rabu pagi waktu setempat.

Personel militer mengira pesawat sipil yang baru saja lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini itu sebagai target musuh. Sebab, pesawat tersebut terbang hanya beberapa jam pascaserangan yang dilancarkan Iran ke markas militer AS di Irak.

Pesawat Ukraina yang ditembak jatuh itu mengangkut 167 penumpang dan 9 awak kabin pada Januari 2020. Mereka terdiri dari 82 warga berkebangsaan Iran, 63 warga Kanada dan 11 warga Ukraina. Selain itu ada 10 warga Swedia. empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga Inggris. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA