Komando Pusat AS (CENTCOM) pada Rabu (30/12) mengumumkan, pihaknya telah mengerahkan awak pesawat B-52H dari Pangkalan Angkatan Udara Minot di North Dakota ke Timur Tengah.
CENTCOM menyebut pengerahan itu dilakukan sebagai komitmen AS untuk keamanan regional dan menunjukkan kemampuan unik untuk dengan cepat mengerahkan kekuatan tempur yang luar biasa dalam waktu singkat.
"AS terus mengerahkan kemampuan siap tempur ke dalam area tanggung jawab CENTCOM untuk mencegah musuh potensial," ujar kepala CENTCOM Jenderal Frank McKenzie, seperti dikutip
Sputnik.
"Kami tidak mencari konflik, tetapi tidak ada yang boleh meremehkan kemampuan kami untuk mempertahankan kekuatan kami atau bertindak tegas dalam menanggapi serangan apa pun," lanjutnya.
Mengutip seorang perwira senior,
Polico melaporkan, para pengebom itu dikerahkan sebagai unjuk kekuatan yang dimaksudkan untuk mencegah Iran melakukan serangan terhadap tentara atau aset militer AS.
Lantaran sebelumnya AS mengaku menerima sinyal bahwa Iran mungkin akan merencanakan serangan ke Irak atau tempat lain di kawasan dalam beberapa hari mendatang.
Sementara itu, jurubicara pemerintah Iran Ali Rabiei memperingatkan AS untuk tidak memiliterisasi wilayah Teluk Persia.
"Kami tidak melihat militerisasi di kawasan Teluk Persia untuk kepentingan negara mana pun di kawasan atau dunia," kata Rabiei.
Hubungan antara AS dan Iran memburuk setelah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik Washington dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 pada 2018.
Setelah itu, pada 3 Januari 2020, Trump memerintahkan serangan drone yang membunuh Soleimani. Insiden itu membuat hubungan antara Washington dan Teheran semakin tegang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: