Dalam pidato Hari Kemerdekaan pada Kamis malam (31/12), kepala dewan kedaulatan Sudan, Jenderal Abdelfattah al-Burhan mengatakan pasukannya belum meninggalkan perbatasan.
"Sudan belum dan tidak akan melintasi perbatasan internasional atau melanggar (teritori) tetangga kami, Ethiopia," kata Al-Burhan, seperti dikutip
Reuters.
Alih-alih, Al-Burhan menyebut pihaknya ingin menyelesaikan persoalan petani Ethiopia yang masuk tanpa izin ke wilayah perbatasan melalui dialog.
Ketegangan di perbatasan antara Sudan dan Ethiopia muncul kembali sejak pecahnya konflik Tigray pada awal November. Akibat konflik tersebut, lebih dari 50 ribu warga Ethiopia mengungsi ke Sudan.
Selama beberapa pekan terakhir, terjadi bentrokan atas lahan pertanian di daerah al-Fashqa yang berada di dalam batas internasional Sudan, tetapi dihuni oleh petani Ethiopia selama bertahun-tahun.
Ethiopia menuduh Sudan melakukan serangan terhadap petani mulai awal November. Sudan mengatakan pasukan yang terlibat dengan mereka terlatih dan dipersenjatai seperti pasukan biasa.
Pada akhir pekan lalu Sudan mengatakan telah menguasai sebagian besar, tetapi tidak semua, wilayah itu. Penjabat Menteri Luar Negeri Omar Gamareldin mengatakan mereka sekarang telah mengambil sisanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: