Stasiun TV Al Masirah yang dikelola Houthi melaporkan, koalisi melancarkan serangan udara pada Kamis (31/12) malam waktu setempat. Mereka menyasar Bandara Internasional Sanaa, dan dua situs Houthi di Rima Hamid di distrik Sanhan dan Wadi Rjam di distrik Bani Hashish yang terletak di selatan Sanaa.
Sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam serangan itu.
Kontributor Al-Jazeera yang berada di Sanaa Mohammed Al Attab, membenarkan kabar tersebut.
“Ada lebih dari delapan penggerebekan yang telah dilakukan,†katanya, seperti dikutip dari
Al-Jazeera, Jumat (1/1).
Serangan pada Kamis malam dilakukan sebagai balasan atas insiden yang terjadi sebelumnya di bandara Aden, yang dikutuk oleh Kepala PBB Antonio Guterres dengan mengatakan itu adalah serangan mematikan yang menyedihkan.
Serangan itu terjadi beberapa saat setelah pesawat yang membawa anggota kabinet persatuan yang baru dibentuk yang didukung Saudi mendarat dan menewaskan 26 orang yang berada di sekitar tempat keadian.
“Dua anggota staf Komite Palang Merah Internasional tewas dalam serangan itu dan satu hilang,†kata ICRC dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Houthi, yang bersekutu dengan Iran, juga membantah mereka berada di balik serangan itu.
Namun, tak lama pasukan koalisi pimpinan Saudi mengatakan bahwa mereka telah berhasil menjatuhkan pesawat tak berawak Houthi yang sarat bahan peledak yang menargetkan istana presiden.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: