Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Iran Keluarkan Ancaman Mengerikan Pada Siapa Saja Yang Terlibat Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 02 Januari 2021, 06:14 WIB
Iran Keluarkan Ancaman Mengerikan Pada Siapa Saja Yang Terlibat Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani
Kepala kehakiman Iran Ebrahim Raisi/Net
rmol news logo Jelang peringatan setahun kematian Qassem Soleimani, kepala kehakiman Iran Ebrahim Raisi memperingatkan bahwa siapa pun yang terlibat dalam pembunuhan sang jenderal tidak akan aman selama mereka hidup di muka bumi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

AFP melaporkan, ancaman Raisi ini disampaikan saat dirinya berbicara di sebuah acara untuk memberikan penghormatan kepada Soleimani di Teheran, jelang peringatan setahun kematiannya yang akan jatuh pada Minggu (3/1) waktu setempat.

"Mereka akan menyaksikan balas dendam yang parah. Apa yang telah terjadi sejauh ini hanya sekilas", kata Raisi dalam pertemuan di Universitas Teheran, Jumat (1/1).

“Jangan mengira bahwa seseorang, sebagai presiden Amerika, yang tampil sebagai pembunuh atau memerintahkan pembunuhan, mungkin kebal dari keadilan yang dijalankan. Tidak pernah,” ujarnya.

"Mereka yang memiliki peran dalam pembunuhan dan kejahatan ini tidak akan aman di Bumi," lanjut Raisi.

Acara dihadiri para pejabat Iran dan perwakilan dari negara sekutu serta pasukan regional yaitu Suriah, Irak, Lebanon, dan Yaman.

Acara terpisah diharapkan akan diadakan dalam beberapa hari mendatang di Kerman, kampung halaman Soleimani tempat dia dimakamkan.

Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di bandara Baghdad pada 3 Januari 2019. Kematiannya telah meningkatkan ketegangan yang telah berlangsung puluhan tahun antara musuh bebuyutan Amerika Serikat dan Iran.

Soleimani mengepalai pasukan Quds, unit operasi asing dari Korps Pengawal Revolusi Islam.

Otoritas tertinggi Iran, termasuk pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya mengatakan bahwa semua yang terlibat dalam pembunuhannya akan menghadapi pembalasan.

Pengganti Soleimani, Esmail Qaani, memperingatkan selama acara hari Jumat (1/1) bahwa pembalasan itu mungkin datang dari mana saja.

"Bahkan mungkin ada orang di dalam rumah Anda (Amerika Serikat) yang akan menanggapi kejahatan Anda," katanya.

Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak 2018, ketika Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan.

Kedua belah pihak telah dua kali berada di ambang perang sejak Juni 2019, terutama setelah pembunuhan Soleimani. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA