Kondrusiewicz, 75 tahun, telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Paus. Sangat tidak biasa bagi Paus untuk menerima pengunduran diri seorang uskup dalam waktu yang begitu cepat, dan tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-75. Terlebih lagi mengumumkannya pada hari Minggu, menurut laporan
Reuters.
Cepatnya proses penerimaan pengunduran diri itu menunjukkan kemungkinan bahwa kesepakatan kedua belah pihak ditemukan dalam negosiasi antara Vatikan dan pemerintah Belarus, untuk memenangkan kembalinya Kondrusiewicz dari pengasingan pada Desember, kata sumber diplomatik di Roma.
Uskup biasanya ditahan selama berbulan-bulan dan terkadang bertahun-tahun setelah mereka secara resmi menyerahkan surat pengunduran diri mereka, khususnya di wilayah konflik atau dalam posisi yang sulit, sampai penggantinya resmi ditunjuk.
Kondrusiewicz pada tahun lalu telah membuat marah Presiden Alexandr Lukashenko karena membela hak-hak pengunjuk rasa anti-pemerintah. Kondrusiewicz dianggap membela kelompok yang menyerukan pengunduran diri presiden segera setelah pemilihan yang disengketakan pada 9 Agustus.
Vatikan yang mengumumkan pengunduran diri tersebut mengatakan bahwa seorang uskup pembantu Keuskupan Pinsk di Belarus bagian barat, Kazimierz Wielikosielec, akan bertindak sebagai Administrator Apostolik sampai seorang uskup agung baru diangkat di Minsk.
Uskup agung Kondrusiewicz ditolak masuk ke Belarus pada bulan yang sama sekembalinya dari sebuah upacara di negara tetangga Polandia.
Hal itu menyebabkan ketegangan antara Gereja dan pemerintah. Vatikan mengirim utusan khusus untuk bernegosiasi atas nama Kondrusiewicz, dengan para diplomat bekerja selama hampir lima bulan untuk mengamankan kepulangannya
Kondrusiewicz kembali ke Belarus pada 24 Desember, ketika komunitas Kristen merayakan Malam Natal.
Orang Belarusia sangat menganut agama Kristen Ortodoks, tetapi negara itu memiliki minoritas Katolik yang kecil, yang menjalankan ritus Romawi yang umum di Polandia atau ritus Timur yang ditemukan di negara tetangga Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: