Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menghilangnya Jack Ma Jadi Sorotan Para Pakar Politik Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 04 Januari 2021, 10:47 WIB
Menghilangnya Jack Ma Jadi Sorotan Para Pakar Politik Dunia
Jack Ma/Net
rmol news logo Miliarder pendiri Alibaba, Jack Ma dikabarkan menghilang secara misterius setelah mengkritik pemerintah China.

Kabar menghilangnya Jack Ma sendiri muncul setelah ia tidak menghadiri acara reality show di televisi, Africa's Business Heroes. Itu adalah acara seperti Dragon's Den untuk para pebisnis.

Dalam acara tersebut, Jack Ma adalah seorang juri. Tapi posisi pria 56 tahun tersebut kemudian diganti. Foto Jack Ma juga sudah menghilang dari situs acara tersebut. Ia juga tidak muncul dalam video promosi.

Padahal sebelumnya, Jack Ma mencuit bahwa ia tidak sabar untuk bertemu dengan para kontestan.

Jurubicara Alibab mengatakan, ketidakhadiran Jack Ma dalam acara itu dikarenakan adanya jadwal yang bentrok.

"Karena jadwal yang bentrok, Tuan Ma tidak bisa lagi menjadi bagian dari panelis juri final Africa's Business Heroes tahun ini," ujar jurubicara tersebut, seperti dikutip The Sun, Senin (4/1).

Menghilangnya salah satu orang terkaya di China itu sendiri terjadi beberapa pekan setelah ia mengkritik sistem keuangan China. Itu terjadi ketika otoritas China melakukan investigasi anti-monopoli untuk perusahaannya.

Bulan lalu, otoritas China menangguhkan penawaran awal untuk perusahaan keuangan Ant, unit Alibaba, sebesar 37 miliar dolar AS ke bursa.

Kabar menghilangnya Jack Ma menjadi sorotan bagi banyak orang, termasuk sejumlah pakar politik dunia.

Matt Stoller dari American Economic Liberties Project dalam akun Twitter-nya, @matthewstoller mengatakan, kemungkinan Jack Ma tidak menghilang.

"Miliarder China Jack Ma menghilang usai mengkritisi pemerintah China. Wow. Ini seperti pemerintah AS menculik Jeff Bezos atau Mark Zuckerberg untuk memberikan mereka pelajaran," cuitnya.

"Setelah membaca ulang berita-berita ini, saya tidak yakin dia hilang. Diduga hilang. Dia bisa saja tidak terlihat oleh publik karena alasan politik," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Eurasia Group Ian Bremmer membandingkan Jack Ma dengan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny yang baru-baru ini diduga diracun.

"Jack Ma yang sekarang hilang telah melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan mengecewakan orang-orang yang sangat berkuasa daripada siapa pun di planet ini," kata Bremmer.

"Sebenarnya itu tidak ilegal. Tapi seperti pengalaman Navalny, itu sangat berbahaya," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA