Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mantan Tentara Inggris Didakwa Bersalah Jadi Dalang Penculikan Jutawan Prancis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 05 Januari 2021, 11:48 WIB
Mantan Tentara Inggris Didakwa Bersalah Jadi Dalang Penculikan Jutawan Prancis
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pengadilan Prancis mendakwa seorang mantan tentara Inggris bersama dengan 12 terdakwa lainnya atas tuduhan penculikan Jacqueline Veyrac (80) pemilik Grand Hotel bintang lima di Cannes, pada Oktober 2016.

Veyrac diculik saat dia tengah berada di jalan dekat rumahnya. Dia ditemukan dua hari kemudian telah diikat dan disumpal selama 48 jam di belakang Renault Kangoo, di mana dia dipaksa tidur di kasur kotor, menurut laporan The Guardian, Senin (3/1).

Veyrac, yang juga memiliki restoran La Reserve di Nice, telah menjadi korban upaya penculikan tiga tahun sebelumnya.

Tersangka utama dalam drama penculikan tersebut adalah Giuseppe Serena, mantan manajer La Reserve. Jaksa mengklaim dia menyimpan dendam pahit terhadap Veyrac setelah dia mengakhiri kontraknya pada 2009. Dia dituduh mengatur dan memerintahkan penculikannya untuk mendapatkan uang tebusan yang akan digunakannya untuk membuka restoran baru.

Serena (67) juga dituduh mendalangi upaya penculikan tahun 2013 yang gagal. Dia didakwa dengan “keterlibatan dalam penculikan dan percobaan pemerasan sebagai bagian dari sebuah geng”.

Sementara mantan tentara Inggris Philip Dutton (52), dituduh terlibat dalam penculikan dan plot 2013. Dia diduga bermaksud untuk meminta tebusan 5 juta euro, tetapi dilaporkan bahwa dia tidak dapat menghubungi keluarga Veyrac.

Dutton, yang berasal dari Liverpool, mengatakan kepada pengacaranya bahwa dia pernah bertugas di pasukan khusus di militer Inggris dan menderita luka bakar serius dalam ledakan ranjau di Afghanistan pada 2011. Dia mengatakan bahwa dirinya menjadi tunawisma di Nice dan telah tidur di pantai, di mana dia telah bertemu dengan salah satu tersangka lainnya.

Ke-13 terdakwa hadir di ruang sidang pada pembukaan persidangan. Veyrac diharapkan hadir sebagai saksi pada hari Kamis (7/1) waktu setempat.

Peristiwa penculikan terjadi pada Senin 24 Oktober 2016, dua pria bertopeng menyergap Veyrac saat dia hendak masuk ke SUV-nya dan memasukkannya ke dalam van curian. Salah satu penculik diduga mengancam akan membunuhnya jika dia membuat keributan dan dia mengatakan kepada polisi bahwa dia dipaksa untuk minum obat penenang.

Saat van itu diparkir dan para penculiknya tidak ada, Veyrac berulang kali menendang bagian dalam kendaraan, dan itu didengar seorang pejalan kaki yang menyelamatkannya dan memberi tahu polisi.

Di antara terdakwa lainnya adalah Luc Goursolas (50) seorang mantan paparazzi yang menjadi detektif swasta, yang dikenal sebagai Tintin. Dia dituduh memasang alat pelacak ke mobil Veyrac. Dia telah mengakui menempatkan perangkat tetapi mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang rencana penculikan itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA