, Duterte telah memerintahkan tentara Pasukan Keamanan Presiden (PSG) untuk tidak mematuhi panggilan Senat dan tetap tinggal di barak.
Duterte juga mengatakan dia tidak akan mengizinkan pasukan militer dihukum atas niat baik mereka.
Setelah itu, pada Selasa pagi (5/1), Angkatan Bersenjata Filipina yang membawahi PSG mengumumkan telah menghentikan penyelidikan atas kasus tersebut.
Penyelidikan terhadap PSG dilakukan ketika mereka diketahui telah disuntik vaksin Covid-19, meski regulator Filipina belum memberikan persetujuan untuk satu kandidat vaksin mana pun.
Setelah ditelusuri, PSG mendapatkan vaksin hasil selundupan dari China pada awal November lalu. Baru-baru ini juga ditemukan, setidaknya 100 ribu orang China yang bekerja di perjudian online di Manila juga sudah menerima vaksin tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.