Wakil Perdana Menteri dan Menteri Transportasi, Michael McCormack, mengatakan perbatasan internasional hanya akan dibuka kembali sepenuhnya setelah Covid-19 tidak lagi menjadi risiko kesehatan masyarakat.
McCormack menegaskan, keputusan tentang kapan perjalanan internasional dilanjutkan akan dibuat oleh pemerintah Australia, katanya, pada Selasa (5/1), seperti dikutip dari
AFP.
Mereka yang tetap diijinkan terbang adalah kelompok orang yang melakukan perjalanan bisnis atau dalam kondisi darurat.
McCormack mengatakan penjualan tiket adalah 'keputusan komersial bagi maskapai penerbangan', tetapi perbatasan Australia mungkin tetap ditutup pada pertengahan tahun ini.
Pihak Qantas mengatakan keputusannya untuk mulai menjual tiket penerbangan internasional didasarkan pada proyeksi terbaik dari peluncuran vaksin. Kalaupun akhirnya penerbangan tetap ditutup, maka pelanggan bisa mengembalikan tiketnya atau dipesan ulang, atau diberikan kredit perjalanan.
Distribusi vaksin yang luas sangat diperlukan agar perjalanan bebas karantina dapat dilanjutkan ke negara tujuan seperti AS dan Inggris.
Pemerintah federal juga telah menandai kemungkinan 'wajib vaksinasi' bagi pelancong.
Qantas sebelumnya telah menangguhkan pemesanan ke London dan Amerika Serikat hingga Oktober, tetapi saat ini maskapai itu menjadwalkan penerbangan ke negara-negara ini mulai Juli. Qantas nampaknya optimisme bahwa vaksin Covid-19 akan diluncurkan secara luas selama enam bulan ke depan untuk memulai kembali perjalanan ke luar negeri.
Sementara, layanan ke Singapura, Hong Kong, dan Jepang yang akan dilanjutkan pada bulan Maret kini telah diundur hingga 1 Juli, setelah melihat kondisi negara-negara tersebut mulai 'tidak aman' dengan adanya penambahan kasus baru.
Seorang juru bicara Qantas mengatakan, maskapai itu berharap perjalanan internasional akan dimulai kembali pada Juli 2021.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: