Menurut sebuah laporan media lokal SABC, Presiden Asosiasi Praktisi Pemakaman Nasional SA Muzi Hlengwa mengatakan bahwa saat ini Afrika Selatan sedang berjuang untuk mengatasi tingginya jumlah penguburan yang harus mereka lakukan setiap hari.
“Ini adalah sesuatu yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.... Kami telah kehabisan peti mati, kami telah kehabisan ruang di kamar mayat,†katanya, seperti dikutip dari
AP, Rabu (6/1).
“Kami biasanya kremasi di siang hari, tapi sekarang kamikremasi bahkan di malam hari,†lanjutnya.
Sementara di Zimbabwe, yang merupakan negara paling terpukul di benua Afrika Selatan telah memutuskan untuk mengambil sejumlah tindakan untuk menahan penyebaran strain baru virus corona yang menyebar dengan cepat di negaranya.
Tindakan itu termasuk memberlakukan kembali aturan jam malam, melarang penjualan minuman keras dan menutup sebagian besar pantai, serta menunda rencana pembukaan kembali sekolah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: