Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lima Prioritas Diplomasi Indonesia 2021, Mulai Dari Kesehatan Hingga Memperkuat Kedaulatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 06 Januari 2021, 15:09 WIB
Lima Prioritas Diplomasi Indonesia 2021, Mulai Dari Kesehatan Hingga Memperkuat Kedaulatan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam PPTM 2021/Repro
rmol news logo Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap lima prioritas diplomasi Indonesia untuk tahun 2021 dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) pada Rabu (6/1).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, PPTM 2021 diselenggarakan secara virtual untuk pertama kalinya karena pandemi Covid-19.

Mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger", PPTM 2021 berisi berbagai pencapaian diplomasi Indonesia pada tahun lalu dan rencana pada tahun ini.

"Kita berharap, secara bertahap, pandemi Covid-19 dapat teratasi," kata Retno saat memberikan pernyataannya.

Retno menggarisbawahi, ada sejumlah isu yang akan mengisi tahun 2021, utamanya adalah pemulihan pandemi Covid-19 dan dampaknya. Itu semua membutuhkan kepemimpin global secara kolektif.

Selain itu, Retno mengatakan, isu demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan lingkungan hidup diperkirakan akan semakin menjadi pehatian dunia. Digitalisasi akan banyak memberikan pengaruh pada aktivitas ekonomi ke depan, di sisi lain juga memberikan tantangan terhadap meningkatnya kejahatan siber.

Dengan berbagai perkembangan di tingkat nasional, regional, dan global, Retno menyebut lima prioritas diplomasi Indonesia untuk 2021.

1. Membangun Kemandirian dan Ketahanan Kesehatan Nasional

Dalam hal ini, diplomasi Indonesia akan fokus pada realisasi komitmen vaksin, baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral. Kemudian memperkuat kerja sama membangun industri kesehatan nasional, termasuk bahan baku obat, farmasi, maupun alat kesehatan.

"Penguatan pengembangan kerja sama riset dan transfer teknologi dan SDM di bidang kesehatan. Penguatan sistem dan mekanisme kesiap siagaan menghadapi pandemi yang akan datang, baik di tingkat nasional, kawasan, dan global," lanjut Retno.

2. Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Hijau/Berkelanjutan

Retno mengatakan, pihaknya akan mendorong implementasi kesepakatan ASEAN Travel Corridor Arrangements (TCA), penggunaan APEC Travel Card, dan kesepakatan TCA lainnya.

Indonesia juga akan mendorong perluasan inbound investment serta memperluas akses pasar dan integrasi ekonomi kawasan.

"Mendukung upaya pemerintah membangun hilirisasi industri nasional yang memiliki nilai tambah, seperti industri baterai lithium. (Lalu) melanjutkan rangkaian kerjasama dengan World Economic Forum dalam investasi dan kerjasama spesifik yang melibatkan pemimpin bisnis global," tambahnya.

Indonesia, kata Retno, juga akan mengonsolidasikan aset investasi di luar negeri melalui "Indonesia Outbound Investment Dialogue 2021".

Mengingat Indonesia akan menjabat sebagai Presiden G-20 pada 2022, maka diplomasi akan fokus untuk aktif dalam Troika G-20 di bawah kepemimpinan Italia.

Ekonomi digital dan ekonomi kreatif, terutama UMKM, juga akan didorong melalui berbagai kerja sama di tataran kawasan dan global.

Indonesia juga akan memperkuat upaya diplomasi dalam berbagai hambatan perdagangan termasuk kampanye negatif terhadap komoditas unggulan indonesia utamanya kelapa sawit, mendorong penyetaraan standar berkelanjutan bagi seluruh minyak nabati, baik melalui kerjasama bilateral, regional maupun multilateral dengan pendekatan holistik, non diskriminatif, adil, dan dalam konteks pencapaian SDGs.

3. Memperkuat Sistem Perlindungan WNI

Kementerian Luar Negeri, melalui setiap perwakilannya, akan terus memperkuat infrastruktur perlingungan WNI dengan memberikan dukungan anggaran khusus penanganan Covid-19 dan pembangunan Perwakilan Perlindungan Terpadu (PPT).

Secara khusus, Indonesia juga akan fokus pada perlindungan ABK, serta melanjutkan upaya membangun Satu Data Indonesia.

4. Memajukan Kontribusi di Kawasan dan Global

Indonesia telah berkomitmen untuk meningkatkan peran di kawasan dan global untuk tahun 2021 dalam berbagai isu.

Berbagai isu yang akan menjadi fokus Indonesia di antaranya adalah Women, Peace, and Security (WPS), Rohingya, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, Palestina, hingga perdamaian Afganistan.

Indonesia juga akan mencalonkan kembali sebagai Dewan HAM PBB untuk periode 2024-2026 dan mulai tahun ini akan memulai keanggotaan di Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.

5. Menjaga Kedaulatan dan Integritas Wilayah

Retno menyoroti dua hal dalam prioritas ini. Pertama, meningkatkan intensitas perundingan perbatasan darat dan maritim, dan kedua memperkuat upaya menjaga integritas kedaulatan NKRI.

Untuk perundingan perbatasan maritim, diplomasi Indonesia akan dilakukan dengan Malaysia, Palau, Filipina, dan Vietnam. Sementara untuk perbatasan darat akan dilakukan dengan Malaysia dan Timor Leste. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA