Penangkapan massal itu dilakukan dalam penggerebekan fajar oleh polisi di 72 tempat. Itu dilakukan terkait dengan pemungutan suara terorganisir secara independen pada Juli tahun lalu untuk memilih kandidat oposisi dalam pemilihan legilatif sebagai bagian "menggulingkan" pemerintahan.
Dilaporkan
Reuters, sekitar 1.000 polisi mengambil bagian dalam penggerebekan, termasuk penggeledahan di kantor lembaga survei dan firma hukum.
Sekretaris Keamanan John Lee mengatakan, para aktivis berencana menyebabkan "kerusakan serius" pada masyarakat dan bahwa pihak berwenang tidak akan mentolerir tindakan subversif apa pun.
"Operasi hari ini menargetkan elemen aktif yang diduga terlibat dalam kejahatan penggulingan, atau campur tangan serius untuk menghancurkan pelaksanaan tugas resmi pemerintah Hong Kong," kata Lee kepada wartawan.
Polisi tidak menyebutkan nama mereka yang ditangkap, tetapi identitas mereka diungkapkan oleh akun media sosial dan organisasi mereka. Mereka termasuk mantan anggota parlemen, aktivis, dan orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu 2020, di antaranya James To, Lam Cheuk-ting, Benny Tai, dan Lester Shum.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: