Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kilas Balik Diplomasi Indonesia 2020, Perlindungan WNI Dan Penanganan Pandemi Jadi Utama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 06 Januari 2021, 17:56 WIB
Kilas Balik Diplomasi Indonesia 2020, Perlindungan WNI Dan Penanganan Pandemi Jadi Utama
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Repro
rmol news logo Pandemi Covid-19 telah menciptakan krisis kesehatan yang disertai dengan dampak sosial ekonomi. Hal itu juga mengubah haluan fokus diplomasi Indonesia pada tahun lalu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, diplomasi Indonesia dituntut untuk antisipatif, adaptif, dan agile atau tangkas.

Dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2021 yang digelar secara virtual pada Rabu (6/1), Retno menyebut ada tiga prioritas diplomasi Indonesia selama pandemi.

"Pertama memperkuat perlindungan WNI. Kedua mendukung upaya mengatasi pandemi, baik dari aspek kesehatan maupun dampak sosial ekonomi. Dan ketiga terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas dunia," kata Retno.

Perlindungan WNI

Retno mengatakan, selama tahun 2020, Kementerian Luar Negeri sudah menangani lebih dari 54 ribu kasus perlindungan WNI, meningkat lebih dari 100 persen dari 2019.

Sebanyak lebih dari 172 ribu WNI juga sudah direpatriasi, lebih dari 2.400 WNI yang terpapar Covid-19 di luar negeri didampingi, 17 WNI telah dibebaskan dari hukuman mati, 4 sandera telah dibebaskan, setengah juta bantuan sembako sudah diberikan, dan Rp 103,8 miliar hak finansial pekerja migran Indonesia sudah diperjuangkan.

"Protection of our nationals goes beyond numbers. Upaya perlindungan dilakukan sampai norm setting di tingkat global," terang Retno.

Atas inisiatif Indonesia dan didukung 71 negara anggota, kata Retno, Sidang Majelis Umum PBB pada 1 Desember 2020 telah mengesahkan resolusi mengenai anak buah kapal di masa pandemi.

Mengatasi Pandemi

Retno menuturkan, diplomasi Indonesia bekerja siang malam untuk mendukung upaya penanganan pandemi, baik dari segi kesehatan maupun dampak sosial ekonomi.

Pada awal pandemi, diplomasi Indonesia bekerja untuk memenuhi kebutuhan alat diagnostik dan terapeutik. Kemudian diplomasi Indoensia bergerak untuk mendapatkan akses vaksin, baik dari kerja sama bilateral maupun multilateral. Dalam kaitannya dengan vaksin, Indonesia juga aktif berkontribusi agar akses vaksin dapat dirasakan oleh semua.

Sementara itu, untuk mendukung penanganan dampak sosial ekonomi, Indonesia mendorong aktivasi Travel Corridor Arrangement (TCA), mendukung kesiapan pembukaan kembali pariwisata bagi wisatawan mancanegara, memperluas akses pasar dan integrasi kawasan, hingga mempromosikan investasi ke Indonesia yang semakin kondusif dengan berlakunya UU Cipta Kerja.

Kontribusi Bagi Perdamaian dan Stabilitas Dunia

Karakter utama diplomasi Indonesia, kata Retno adalah untuk menjembatani berbagai perbedaan dan menjadi bagian dari solusi. Untuk itu, Indonesia terus meningkatkan peran di kawasan maupun global.

"Di ASEAN, Indonesia terus berupaya menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN," kata Retno.

Selain itu, isu perempuan juga terus didorong dalam diplomasi Indonesia sepanjang 2020. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA