Pada Selasa (5/1), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku kecewa setelah mengetahui China belum memberikan izin kepada tim ahli.
Menurut Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan, belum diberikannya izin tersebut karena terjadi kendala pada visa.
Sementara itu, jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan masalah bukan hanya pada visa untuk tim.
Berbicara dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu (6/1), Hua mengatakan telah terjadi kesalahpahaman dan kedua belah pihak masih dalam diskusi perihal waktu dan pengaturan lainnya.
Ia menyebut pihaknya dan WHO terus berkomunikasi dengan dekat.
"Tidak perlu menafsirkan ini secara berlebihan," kata Hua, seperti dikutip
Reuters.
Lebih lanjut, Hua menuturkan, saat ini para pakar di China tengah sibuk menangani lonjakan kasus Covid-19.
Informasi terkait pengiriman tim ahli internasional yang berjumlah 10 orang itu memang masih belum jelas, walaupun sudah disuarakan sejak beberapa bulan lalu.
Misi tersebut akan dipimpin oleh Peter Ben Embarek, ahli penyakit hewan dari WHO. Ia sudah pergi ke China untuk misi pendahuluan pada Juli lalu.
WHO sendiri mengisyaratkan, tim yang terdiri dari ahli epidemiologi hingga spesialis kesehatan hewan itu akan berangkat ke China pada pekan pertama Januari 2021.
Virus corona baru pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, China pada akhir 2019 dan sejak itu menyebar ke seluruh dunia.
Sampai saat ini asal-usul virus itu masih menjadi perdebatan. Para ilmuwan pada awalnya percaya virus itu menular dari hewan ke manusia di pasar makanan basah Wuhan. Tetapi para ahli sekarang berpikir pasar mungkin bukan asal wabah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: