Lewat akun Twitternya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengutuk dan mengatakan kejadian di Capitol sebagai sesuatu yang memalukan. Dia juga mendesak masyarakat AS untuk menerima hasil pemilu dengan damai.
“Adegan memalukan di Kongres AS. Amerika Serikat mewakili demokrasi di seluruh dunia dan sekarang sangat penting bahwa harus ada transfer kekuasaan yang damai dan tertib,†cuitnya, seperti dikutip dari
NY Daily, Kamis (7/1).
Sekretaris Jenderal NATO Jeans Stoltenberg juga men-tweet keterkejutannya atas kerusuhan tersebut. Dia mengatakan semua orang seharusnya menghormati apapun hasil pilpres.
“Pemandangan yang mengejutkan di Washington, DC Hasil dari pemilihan demokratis ini harus dihormati,†cuitnya.
Sebelumnya Mantan Presiden AS George W Bush juga mengecam kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol dan mengatakan hal itu sebagai sesuatu yang memuakkan sekaligus memilukan dalam sejarah demokrasi AS.
“Saya terkejut dengan perilaku sembrono dari beberapa pemimpin politik sejak pemilu dan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan hari ini untuk lembaga kami, tradisi kami, dan penegakan hukum kami,†kata Bush dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter.
Sementara pengacara Trump sekaligus mantan walikota New York City Rudy Giuliani - yang dalam pidatonya pada hari sebelumnya mendorong ‘trial by combat’ untuk menumbangkan pemilu, meminta para pengunjuk rasa agar melakukan aksi dengan damai.
“Potus ingin Anda Mengekspresikan Pendapat anda dengan damai. Kita memiliki hukum dan ketertiban. Anda berada di sisi yang benar dalam hukum dan sejarah. Bertindak dengan menghormati semua,†tweet Giuliani.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.