Dengan perpanjangan tersebut, maka keadaan darurat akan berlaku hingga 21 Januari 2021, atau sehari setelah Presiden terpilih Joe Biden dilantik.
"Orang-orang tidak puas dengan putusan pengadilan dan temuan Dewan Pemilihan Negara, serta beberapa orang mengharapkan untuk melanjutkan protes kekerasan saat pelantikan," kata Bowser, seperti dikutip
CNN.
Sebelumnya, Bowser juga sudah memberlakukan jam malam yang dimulai pada Rabu pukul 6 sore hingga Kamis (7/1) pukul 6 pagi waktu setempat.
"Selama jam malam, tidak ada orang, selain orang yang ditunjuk oleh walikota, yang boleh berjalan, bersepeda, berlari, berkeliaran, berdiri atau mengendarai mobil atau moda transportasi lainnya di jalan, gang, taman, atau tempat umum lainnya di dalam Distrik," katanya.
Pada saat yang bersamaan, US Secret Service (USSS) juga mengumumkan telah menambah agen tambahan dari Gedung Putih, Observatorium Angkatan Laut, dan markasnya untuk mengamankan situasi di Capitol Hill.
Pengerahan itu dilakukan setelah USSS mendapatkan permintaan bantuan dari Polisi Capitol.
Kerusuhan di Capitol Hill bermula ketika para pendukung Presiden Donald Trump memprotes hasil pilpres 2020 yang memenangkan Biden. Mereka berkumpul di Washington DC untuk mengganggu Sidang Kongres yang akan mengesahkan kemenangan Biden.
Situasi menjadi tidak terkendali ketika para pendukung Trump bentrok dengan petugas keamanan lalu merangsek masuk ke Gedung Kongres, merusak properti, hingga menghentikan sidang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: