Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lewat Surat Terbuka, Para Ahli Beri 10 Saran Penanganan Covid-19 Pada PM Muhyiddin Yassin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 07 Januari 2021, 19:20 WIB
Lewat Surat Terbuka, Para Ahli Beri 10 Saran Penanganan Covid-19 Pada PM Muhyiddin Yassin
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin/Net
rmol news logo Lonjakan kasus Covid-19 di Malaysia telah memicu kekhawatiran para ahli kesehatan.

Sejauh ini Malaysia sudah mengonfirmasi 128.465 kasus Covid-19, dengan lebih dari 3.000 di antaranya baru dilaporkan untuk Kamis (7/1).

Jika dihitung, maka tingkat infeksi Covid-19 di Malaysia mencapai 8,879 per 1.000 populasi. Artinya, dari 10 ribu orang sebanyak 8 hingga 9 di antaranya teinfeksi virus corona.

Dengan buruknya angka tersebut, sebanyak 46 ahli kesehatan di Malaysia mengirim surat terbuka untuk Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada Kamis (7/1). Dalam surat itu, mereka menyoroti perlunya upaya lebih lanjut dari pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus.

"Metrik nasional kami menunjukkan gambaran yang sangat suram tentang manajemen pandemi Covid-19. Terlepas dari MCO dan intervensi kesehatan lainnya, kasus yang dilaporkan setiap hari tidak menurun," tulis para ahli dalam surat yang dilihat oleh Kantor Berita Politik RMOL itu.

"Izinkan kami untuk mengusulkan sepuluh tindakan mendesak dan kritis agar Malaysia tidak tergelincir pada perawatan intensif Covid-19," lanjut mereka.

Berikut sepuluh saran yang disampaikan oleh para ahli.

1. Untuk meningkatkan pengujian secara massal, gunakan alat rapid test yang lebih murah, yaitu Antigen, sebagai pengganti PCR.

2. Diagnosis rapid test Antigen dalam kurun waktu 24 jam akan mempercepat proses isolasi dan pelacakan kontak.

3. Menggunakan aplikasi digital untuk melacak kontak secara otomatis. Mesin juga akan secara otomatis mengidentifikasi hotspot untuk menyaring target. Para ahli sendiri menyoroti pentingnya Find-Test-Trace-Isolate (FTTI) secara cepat untuk menghentikan penularan virus.

4. Mengisolasi kasus klinis stadium 1 dan 2 untuk diisolasi di rumah dengan pedoman yang jelas untuk melindungi kapasitas layanan kesehatan. Meski begitu, kondisi pasien akan terus dipantau melalui aplikasi digital yang terhubung dengan rumah sakit dan pemerintah.

5. Memisahkan bukan pasien Covid-19 ke rumah sakit khusus. Itu dilakukan agar bukan pasien Covid-19 yang parah tidak terganggu dan fasilitas kesehatan berjalan dengan baik.

6. Meningkatkan kolaborasi pemerintah, swasta, dan LSM untuk mencegah dan mendeteksi dini klaster baru.

7. Menyoroti tempat-tempat yang rawan terhadap penularan Covid-19, seperti Lapas dan Rutan.

8. Mempercepat proses vaksinasi setelah pengiriman dosis pertama. Selain mengutamakan kelompok berisiko tinggi, pemerintah juga harus mempertimbangkan vaksinasi pekerja migran untuk memajukan roda perekonomian. Biaya vaksin sendiri harus dibatasi menjadi 100 ringgit untuk suntikan pribadi.

9. Satgas Covid-19 yang terdiri dari tim ahli lintas sektoral harus segera dibentuk. Mereka harus membantu Malaysia agar keluar dari krisis dengan rekomendasi-rekomendasi kepada kabinet.

10. Jangan mempolitisasi pandemi, alih-alih mengutamakan konsensus bipartisan. Fokus pemerintah harus pada meratakan kurva infeksi dan mempercepat dicapainya herd immunity melalui vaksin.

"Berikut adalah manajemen kesehatan masyarakat terkait pandemi yang kami percaya akan dipertimbangkan oleh Tan Sri dengan segera dan serius untuk mengurangi konsekuensi yang menghancurkan dari pandemi, melindungi kehidupan dan mata pencaharian rakyat kita dan untuk mengatur ulang pemulihan ekonomi kita," pungkas para ahli. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA