Presiden Iran Hassan Rouhani menilai, kejadian tersebut menunjukkan bahwa demokrasi ala Barat rapuh dan rusak.
"Kami melihat bahwa sayangnya populisme berakar kuat di negara-negara seperti itu, terlepas dari kemajuan ilmiah dan industri mereka," kata Rouhani dalam pidatonya di upacara peresmian tiga proyek nasional besar melalui konferensi video, Kamis (7/1), seperti dikabarkan
Press TV.
Para pengunjuk rasa pro-Trump diketahui bentrok dengan petugas polisi dan sampai ke gedung Capitol Hill pada Rabu sore (6/1). Hal itu mendorong evakuasi dan pengamanan ketat sebelum akhirnya sesi sidang dilanjutkan kembali saat kondisi sudah kondusif.
Kerusuhan itu menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Rouhani menilai, kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat, mencoreng nama baik negeri Paman Sam itu sendiri.
"Kami telah melihat kerusakan apa yang ditimbulkan oleh orang populis terhadap negaranya sendiri dalam empat tahun terakhir, membawa aib bagi bangsanya sementara juga menimbulkan kerusakan besar di wilayah kami, di Palestina, Suriah, dan Yaman," ujar Rouhani, merujuk pada Trump.
Secara tegas dia bahkan menyindir Trump dengan menyebut bahwa ketika orang yang tidak layak memperoleh kekuasaan, dia akan menyebabkan banyak masalah bagi negaranya dan dunia.
"Saya berharap ini akan menjadi pelajaran bagi seluruh dunia dan juga bagi penguasa Gedung Putih berikutnya," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: