Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tegaskan Tidak Akan Ada Pengakuan Untuk Kosovo, Presiden Vucic: Kami Hanya Ingin Selamatkan Serbia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 08 Januari 2021, 09:25 WIB
Tegaskan Tidak Akan Ada Pengakuan Untuk Kosovo, Presiden Vucic: Kami Hanya Ingin Selamatkan Serbia
Aleksandar Vucic/Net
rmol news logo Presiden Serbia Aleksandar Vucic menjelaskan bahwa selama masa jabatannya tidak akan ada pengakuan atas Kosovo hingga pemilihan umum 2022 mendatang. Dia menyatakan dengan tegas tidak akan mengubah keputusannya itu.

Pemerintahannya hanya ingin menyelamatkan Serbia dari konflik, sementara ada banyak orang yang sedang menunggu konflik baru terhadap Serbia sehingga akan ada alasan soal 'keadilan' di dalamnya.

"Kami mengejar kebijakan yang sulit, kebijakan Serbia. Melindungi kepentingan nasional dan berhati-hati agar tidak terlibat dalam konflik dengan seluruh dunia dan tidak terlibat konflik bersenjata. Bukan karena kami lebih lemah, tetapi karena itu tidak perlu. Serbia membutuhkan kemajuan," kata Vucic, kepada Novosti, Kamis (7/1).

Vucic mengakui adanya tekanan dari berbagai pihak agar Serbia bersedia mengakui kemerdekaan Kosovo. Kampanye melawan Serbia terus didengungkan orang-orang, terutama setelah adanya kesepakatan normalisasi Serbia-Kovoso yang ditengahi Donald Trump, yang ternyata beberapa kesepakatan di dalamnya tidak membuat Serbia nyaman.

"Bagi mereka, orang Serbia akan lebih baik jika mereka mengakui kemerdekaan Kosovo. Lalu sehari kemudian akan ada tuntutan ganti rugi perang, dua hari kemudian akan: mengakui Anda melakukan genosida," keluh Vucic, melanjutkan bahwa itu yang akan terjadi jika ia berbicara dengan orang-orang yang sebenarnya tidak mau melakukan sesuatu bersama-sama. Semua tekanan itu pada akhirnya mengarah pada 'saling pengakuan'.

"Dan saya memberi tahu mereka 100 kali bahwa saya tidak tertarik dengan itu. Apa keuntungan Serbia dari (pengakuan) itu?" kata Vucic.

Ketika ditanya apakah ada kekhawatiran akan adanya penguatan poros Berlin-Washington setelah kemenangan Joe Biden serta desakan pengakuan atas Kosovo, Vucic menjawab bahwa sejauh ini Serbia menghadapi banyak tantangan dan tekanan, tetapi tidak akan pernah menyerah.

"Kami tidak memiliki hari yang mudah di depan kami, tetapi ini bukan yang pertama kalinya," katanya.

Vucic menghabiskan liburan tahun barunya dengan mengunjungi Biara Hilandar di Gunung Athos di Yunani.

Dia terlihat senang berada di sana mengunjungi pusat spiritual dan tempat suci terpenting itu untuk merayakan Natal bersama komunitas di sana.

“Biara Hilandar luar biasa dan terlepas dari kenyataan bahwa orang Serbia menghadapi tantangan besar dan berat, saya yakin bahwa bersama dan bersatu kita dapat membuat Serbia kita lebih kuat dan lebih baik untuk semua warganya,” ujar Vucic. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA