Ulah Evans membuat banyak pihak kecewa. Meskipun dia telah menghapus video dirinya yang ikut menyerbu Capitol bersama ratusan perusuh, orang-orang telah mencaci maki dan memintanya mundur.
Hampir 32 ribu orang menandatangani petisi Change.org menuntut anggota partai Republik itu mundur.
"Hapus dia dari kursinya karena memimpin dan berpartisipasi dalam terorisme dan melanggar konstitusi dan supremasi hukum," bunyi petisi itu.
Evans menyiarkan langsung video rekamannya di akun Facebook-nya pada saat ikt menyerbu Capitol Hill. Dia berdiri di luar Capitol bersama para pendukung Donald Trump lainnya yang mendorong barikade polisi, seperti dilpaorkan
CBS, Jumat (8/1).
"Bawa gas air mata. Kami tidak peduli," Dalam video itu Evans terdengar berteriak. "Kami akan mengambil kembali negara ini apakah Anda suka atau tidak. Hari ini uji coba. Kami akan mengembalikan negara ini."
Kemudian di adegan berikutnya, dia mendengar bertanya, "Di mana Proud Boys?" merujuk keterlibatan anggota sayap kanan.
Ketika kelompok perusuh berhasil masuk Capitol, Evans mengingatkan agar orang-orang itu tidak merusak apa pun di dalamnya, sambil berteriak, "Patriot masuk!"
Evans kemudian menghapus video itu. Namun netizen dan polisi telah mengindentifikasi dirinya. Ia pun berusaha membela diri dengan mengatakan dalam pernyataan Facebook bahwa dia menghadiri protes itu sebagai "anggota independen media untuk membuat film sejarah."
"Seperti yang Anda ketahui, selama beberapa tahun terakhir, saya telah melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk memfilmkan banyak acara berbeda," tulisnya.
"Hari ini, saya memiliki kesempatan untuk memfilmkan acara lain di DC. Saya ingin meyakinkan Anda semua bahwa saya tidak memiliki interaksi negatif dengan penegak hukum dan saya juga tidak berpartisipasi dalam kehancuran yang mungkin terjadi."
Ketua DPR Roger Hanshaw, dari partai Republik menegaskan akan mengevaluasi peristiwa itu beserta konsekuensinya.
"Sementara kebebasan berbicara dan protes damai adalah nilai inti dari masyarakat Amerika, menyerbu gedung-gedung pemerintah dan berpartisipasi dalam kerusuhan dengan kekerasan, dari salah satu institusi politik paling mendasar di negara kita, adalah kejahatan yang harus dituntut sepenuhnya oleh hukum," kata Hanshaw mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Baik Evans maupun pengacaranya, bersikukuh menyatakan dia tidak bersalah dan tidak akan mengundurkan diri.
"Dia tidak melakukan kesalahan pada peristiwa itu. Dia menggunakan hak Amandemen Pertama untuk memprotes secara damai dan merekam peristiwa bersejarah," kata pengacara John H. Bryan dalam sebuah pernyataan. Menekankan bahwa Evans tidak melakukan pengrusakan apa pun dan tidak ada perilaku ilegal.
Selain Evans, Matt Browning, mantan perwira polisi Arizona dan pendiri Skinhead Intelligence Network (SIN), juga termasuk yang ikut terlibat dalam penyerangan Capitol. Walau dia berkilah tidak melakukan pelaggaran apa pun, "Namun, dia menciptakan kerumuman yang berpotensi memicu kekerasan," kata aparat.
“Orang-orang yang bersama mereka membawa senjata, menciptakan ketakutan merupakan bentuk terorisme!â€
Lalu ada Elijah Schaffer, reporter nasional untuk The Blaze. Kemudian ada Jake Angeli, yang dikenal secara online sebagai 'Q Shaman', dan beberapa lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: