Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jika Trump Masih Berulah, Pence Siap Berlakukan Amandemen Ke-25

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 10 Januari 2021, 14:56 WIB
Jika Trump Masih Berulah, Pence Siap Berlakukan Amandemen Ke-25
Wakil Presiden AS Mike Pence/Net
rmol news logo Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence tidak menampik kemungkinan penggunaan Amandemen ke-25 untuk mencopot Donald Trump dari jabatannya sebagai presiden.

Mengutip sumber dekat Pence, CNN pada Sabtu (9/1) melaporkan, Pence tidak menantang penggunaan Amandemen ke-25 jika memang tindakan Trump semakin tidak terkendali.

Menurut sumber itu, Pence khawatir Trump akan melakukan tindakan yang membahayakan AS pada pekan terakhirnya di Gedung Putih, sebelum Joe Biden dilantik pada 20 Januari.

Di sisi lain, CNBC memuat, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin juga telah membahas kemungkinan penggunaan Amandemen ke-25 dengan pihaknya masing-masing.

Tetapi kesimpulan menunjukkan, proses tersebut kemungkinan akan memakan waktu yang lebih lama daripada masa jabatan Trump sebelum pelantikan, sehingga tidak akan memberikan efek.

Amandemen ke-25 memungkinkan pengalihan kekuasaan sementara atau permanen dari presiden ke wakil presiden jika mayoritas anggota Kabinet menyatakan kepada Kongres bahwa presiden tidak dapat menjalankan tugasnya.

Selain Amandemen ke-25, anggota parlemen dari Partai Demokrat juga telah menyerukan pemakzulan pada Trump untuk kedua kalinya, perdana dalam sejarah Amerika.

Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer dan Ketua DPR Nancy Pelosi keduanya telah meminta Pence untuk memberlakukan Amandemen ke-25, jika tidak, mereka bersikeras, prosedur pemakzulan harus diluncurkan untuk menggulingkan Trump.

"Jika wakil presiden dan kabinet menolak untuk berdiri, Kongres harus berkumpul kembali untuk mendakwa presiden," ujar Schumer.

Desakan agar Trump mundur dipicu oleh kerusuhan di Capitol Hill, Washington DC pada Rabu (6/1). Ribuan pendukung Trump menyerbu gedung parlemen untuk mencegah sesi gabungan Kongres yang akan memverifikasi kemenangan Joe Biden. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA