Buku itu memiliki delapan bab, termasuk pengantar dan penutup. Di dalamnya dijelaskan pandangan China tentang rencana kerja sama pembangunan internasional yang akan dilakukan oleh Beijing.
Awalnya disebutkan bahwa China terus meningkatkan skala kerja sama pembangunan internasionalnya, memberikan prioritas tinggi kepada negara-negara kurang berkembang di Asia dan Afrika serta negara-negara berkembang yang berpartisipasi dalam Belt and Road Initiative (BRI).
"Sejak BRI digagas, China telah melakukan kerja sama pembangunan dan berkontribusi pada kebijakan, infrastruktur, perdagangan, keuangan, dan konektivitas antar-orang berdasarkan kebutuhan masing-masing negara," isi buku putih itu.
Sebagai kontributor aktif untuk pelaksanaan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB, China telah membantu negara-negara berkembang lainnya untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kemajuan pertanian, mendukung akses yang setara ke pendidikan, meningkatkan infrastruktur, dan mempercepat industrialisasi, katanya.
China selalu memberikan bantuan dengan kemampuan terbaiknya kepada negara-negara yang membutuhkan, dan menyumbangkan kekuatannya untuk mengatasi tantangan global utama dan meningkatkan sistem tata kelola global.
China juga telah meningkatkan bantuan yang ditargetkan ke negara-negara berkembang melalui pengembangan sumber daya manusia dan kerja sama teknis untuk berbagi pengalaman dan pendekatannya.
Beijing pun sudah mengadakan dialog dan pertukaran dengan lembaga internasional dan donor bilateral untuk mengeksplorasi dan melakukan kerjasama tripartit dengan sikap terbuka dan pragmatis.
Melihat ke masa depan, buku putih tersebut menjelaskan China akan terus menjunjung tinggi visi komunitas global dengan masa depan bersama, dan mengikuti prinsip mengejar kebaikan yang lebih besar serta kepentingan bersama untuk melakukan segalanya sesuai kemampuannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: