Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pasca Kerusuhan Capitol Hill, Pengamat: Kamala Harris Harus Jadi Penyejuk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 11 Januari 2021, 16:06 WIB
Pasca Kerusuhan Capitol Hill, Pengamat: Kamala Harris Harus Jadi Penyejuk
Diskusi virtual RMOL World View bertajuk "Transisi Politik Amerika Serikat" pada Senin, 11 Januari 2021/RMOL
rmol news logo Peristiwa yang terjadi di Capitol Hill pada Rabu (6/1) mengejutkan dunia. Demokrasi yang dijunjung tinggi oleh Amerika Serikat (AS) kemudian dipertanyakan.

Tidak hanya berpengaruh di dalam negeri, kerusuhan di Capitol Hill yang memakan empat korban jiwa itu dianggap sebagai contoh buruk bagi negara-negara demokrasi lainnya.

Situasi tersebut menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pasangan Joe Biden dan Kamala Harris yang akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Januari 2021.

Menurut pengamat hubungan internasional dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Nazar Nasution, beban yang paling berat justru akan dipikul oleh Harris.

"Tugas yang paling berat nanti itu wapresnya. Wapresnya itu nanti harus keliling-keliling, seperti yang dilakukan oleh Joe Biden waktu Obama jadi presiden," ujar Nazar dalam RMOL World View bertajuk "Transisi Politik Amerika Serikat" pada Senin (11/1).

Dengan kunjungan-kunjungan setelah menjabat, Nazar mengatakan, Harris dapat memperbaiki citra AS ke depannya.

"Kenapa Harris yang harus banyak membuat citra? Karena (dia) bisa menyejukan kembali, membuat kenyamanan," terang mantan diplomat itu.

"Harus ada pendekataan yang baik, secara bilateral," tambahnya.

Sejak dipilih sebagai pasangan Biden pada 11 Agustus 2020, Harris disebut-sebut memiliki peran untuk menyatukan Amerika dengan gebrakan-gebrakan baru. Pasalnya, Harris merupakan perempuan pertama, sekaligus keturunan Asia-Afrika pertama yang menduduki jabatan sebagai wakil presiden.

Perempuan 56 tahun itu juga memiliki latar belakang hukum yang kuat, di mana ia menjabat sebagai Jaksa Agung California pada 2011 hingga 2017.

Dalam beberapa kesempatan, ia dan Biden telah mengumumkan bahwa misi mereka adalah mengembalikan pengaruh AS di dunia internasional. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA