Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Trump Setuju Keadaan Darurat Di Washington DC Hingga 24 Januari

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 12 Januari 2021, 09:43 WIB
Trump Setuju Keadaan Darurat Di Washington DC Hingga 24 Januari
Presiden AS Donald Trump/Net
rmol news logo Presiden Donald Trump telah menyetujui deklarasi darurat untuk Washington DC menjelang Hari Pelantikan pada 20 Januari.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Gedung Putih pada Senin malam (11/1) mengumumkan, deklarasi darurat akan berlaku hingga 24 Januari. Itu dilakukan setelah munculnya kemungkinan ancaman sebelum dan setelah pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.

"Presiden memberikan wewenang kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri, Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), untuk mengoordinasikan semua upaya bantuan bencana yang bertujuan untuk meringankan kesulitan dan penderitaan yang disebabkan oleh keadaan darurat pada penduduk lokal, dan untuk memberikan bantuan yang sesuai untuk diperlukan tindakan darurat ... untuk menyelamatkan nyawa dan untuk melindungi properti serta kesehatan dan keselamatan publik, dan untuk mengurangi atau menghindari ancaman bencana di Distrik Columbia," pernyataan Gedung Putih.

Dengan deklarasi tersebut, maka FEMA dapat mengidentifikasi, memobilisasi, dan menyediakan kebijakan, peralatan, hingga sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi keadaan darurat.

Sebelumnya, Biro Investigasi Federal (FBI) memperingatkan akan adanya rencana unjuk rasa bersenjata di Washington dan 50 negara bagian AS pada hari-hari menjelang pelantikan.

Kepala Biro Garda Nasional, Jenderal Daniel Hokanson memperkirakan akan mengerahkan sekitar 10 ribu pasukan ke ibukota mulai Sabtu (16/1) dan akan bertambah jika diminta otoritas.

Walikota Washington Muriel Boswer juga telah meminta Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk membatalkan izin pertemuan publik atau protes hingga 24 Januari.

Sementara itu, sejumlah senator seperti Chris Murphy, Kirsten Gillibrand, dan Martin Heinrich mengirim surat kepada Plt Menteri Pertahanan Christopher Miller untuk meminta pejelasan apa yang terjadi selama kerusuhan di Capitol Hill pada Rabu (6/1), serta menindaklanjuti kemungkinan insiden yang serupa pada hari pelantikan.

Insiden di Capitol Hill terjadi ketika massa pendukung Trump berusaha merangsek masuk gedung parlemen untuk mengagalkan Kongres mengesahkan kemenangan Biden. Insiden itu memakan korban jiwa, selain adanya kerusakan properti. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA