Diab merujuk pada situasi di mana banyak orang Lebanon yang menganggap bahwa virus corona sebagai suatu kebohongan, sementara korban terus berjatuhan.
"Semua indikator penyebaran virus corona jelas menunjukkan bahwa kita telah memasuki tahap bahaya ekstrim atau, setidaknya, kita berada di ambangnya," kata Diab dalam pernyataannya, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Selasa (12/1).
"Seluruh dunia sedang melakukan pertempuran sengit melawan pandemi ini, sementara beberapa orang di Lebanon percaya virus itu bohong," lanjutnya.
Perdana menteri mengatakan pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi orang Lebanon dari diri mereka sendiri karena 'kecerobohan' yang ditunjukkan oleh banyak orang.
“Entah kita memperbaiki situasi dengan penguncian negara yang lengkap, ketat dan tegas, atau kita menghadapi model Lebanon yang lebih berbahaya daripada model Italia,†kata Diab.
Seebagai upaya untuk membendung penyebaran virus, otoritas Lebanon telah memberlakukan penguncian selama tiga minggu dalam upaya untuk membendung penyebaran virus mulai Kamis (7/1) pekan lalu.
Sejauh ini Lebanon telah mengkonfirmasi 219.296 infeksi virus, termasuk 1.606 kematian, dan 142.099 pemulihan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: