Pada Selasa (12/1) Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa NATO tidak memberikan bantuan yang cukup kepada Turki dalam perang melawan terorisme, seperti yang dilaporkan RIA Novosti, dan dikutip dari
News Arm.
"Keamanan Uni Eropa dan NATO dimulai di perbatasan timur kami. Kami tidak pernah menolak untuk bekerja sama dalam perang melawan terorisme sebagai bagian dari NATO," kata Erdogan
"Namun, mengapa negara-negara NATO kemudian membiarkan kami sendiri dalam perang melawan terorisme? Siapa, selain Turki, yang gigih memerangi ISIS?" kata Erdogan dalam pidatonya di Ankara.
Selain mengeluhkan kekecewaannya terhadap NATO, Erdogan juga mengecam Amerika Serikat karena mengirim bantuan militer ke Pasukan Demokratik Suriah yang didominasi Kurdi, yang dipandang Ankara sebagai organisasi teroris yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan.
Erdogan mengatakan bahwa ribuan truk dengan senjata dan kendaraan telah dikirim ke kelompok teroris (milisi Kurdi Suriah). "Mereka memulai perang melawan kami, menggunakan semua ini," tambah Erdogan.
Ia mengatakan, sebagai negara NATO, Turki akan terus melawan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: