Dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Timur Tengah, delegasi AS berada di Dakhla untuk ikut dalam proses pembukaan Konsulat Jenderal AS di Dakhla pada Minggu (10/1).
"Dengan berada di sini hari ini, kami telah mengambil langkah penting lainnya dalam mengamankan kemitraan antara kedua negara," ujar Duta Besar AS untuk Maroko, David Fischer dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Rabu (13/1).
Di hadapan sejumlah pejabat Maroko, termasuk Menteri Luar Negeri Nasser Bourita, Fischer menyatakan kembali komitmen AS untuk mengakui kedaulatan penuh Kerajaan Maroko atas seluruh wilayah Sahara Maroko.
Pada bulan lalu, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani proklamasi pengakuan tersebut dan mendukung rencana otonomi Maroko sebagai sebuah solusi yang paling ideal.
"Sahara adalah orang Maroko, dan Maroko memiliki satu-satunya solusi yang adil dan langgeng untuk menyelesaikan nasib wilayah itu," terang dia.
Lebih lanjut, Fischer juga menuturkan, pemerintah AS sudah mengambil langkah membentuk perwakilan diplomatik di Dakhla, melalui pembukaan konsulat secara virtual sebagai langkah pertama.
"Proses pembukaan konsulat baru bukanlah proses yang kami anggap enteng," katanya.
Fischer mencatat, Dakhla memiliki potensi yang jelas untuk masa depan yang lebih baik. Untuk itu, AS akan membuat konsulat baru yang megah, serupa dengan yang dibuat di Casablanca.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: