Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lebih Dari 80 Warga Desa Di Ethiopia Barat Tewas Diserang Gerombolan Bersenjata Pisau

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 14 Januari 2021, 07:26 WIB
Lebih Dari 80 Warga Desa Di Ethiopia Barat Tewas Diserang Gerombolan Bersenjata Pisau
Ilustrasi/Net
rmol news logo Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia (EHRC) melaporkan pada Rabu (13/1) bahwa lebih dari 80 warga sipil tewas dalam sebuah serangan terbaru di salah satu desa Ethiopia barat.

Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (12/1) waktu setempat di sebuah desa di wilayah Benishangul-Gumuz, dengan korban berusia antara dua hingga 45 tahun.

"Kami telah menerima informasi bahwa lebih dari 80 warga sipil tewas pada 12 Januari di daerah yang disebut Daletti, di wilayah Benishangul-Gumuz, Ethiopia," kata Aaron Maasho, seorang penasihat dan juru bicara EHRC, seperti dikutip dari AFP, Kamis (14/1).

Desa Daletti terletak di daerah Metekel, di mana ratusan warga sipil telah dibunuh oleh penyerang menggunakan senjata, pisau, dan senjata lainnya dalam serangan yang terjadi pada September lalu.

"Serangan hari Selasa di Metekel terjadi antara pukul 5 dan 7 pagi, dengan korban berusia antara dua hingga 45 tahun," kata Aaron.

"EHRC, masih mengejar rincian lebih lanjut tentang para pelakunya dan bagaimana para korban dibunuh," lanjutnya.

Politisi oposisi menggambarkan kekerasan yang terjadi di Metekel bermotif etnis, menuduh kampanye yang ditargetkan oleh milisi etnis Gumuz terhadap anggota kelompok etnis lain di daerah itu, termasuk Amhara, kelompok terbesar kedua di Ethiopia.

Seorang yang selamat dari serangan hari Selasa, Ahmed Yimam, mengatakan kepada AFP hari Rabu bahwa dia telah menghitung 82 mayat dan mengatakan 22 orang terluka.

"Serangan kebanyakan dilakukan dengan menggunakan pisau, meski menggunakan panah dan senjata api," katanya.

"Saya khawatir akan lebih banyak serangan karena pelakunya tidak menerima hukuman, dan tidak ada pemerintahan yang berfungsi di tingkat lokal dan regional," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA