China Kecam AS Karena Masukkan Kuba Ke Daftar Negara Pendukung Terorisme

Direktur Jenderal Departemen Informasi Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying/Net

Lewat akun Twitternya, Direktur Jenderal Departemen Informasi Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyesalkan sikap Washington tersebut. Dia bahkan mengatakan, tindakan AS justru telah memperburuk kredibilitasnya sendiri di mata internasional.
"Tanpa menunjukkan bukti apa pun, Amerika Serikat telah memasukkan kembali Kuba ke dalam daftar negara yang mensponsori terorisme. Seperti tuduhan dan sanksi tak berdasar terhadap perusahaan China. Setiap kali Washington mengambil tindakan seperti itu, kredibilitasnya semakin memburuk," cuitnya, seperti dikutip dari Prensa Latina, Kamis (14/1).
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian pada hari Selasa (12/1) mengatakan bahwa Gedung Putih memanipulasi perang melawan terorisme sebagai dalih untuk mempertahankan penindasan sambil terus memberlakukan sanksi ekonomi di Kuba.
"China selalu berpandangan bahwa komunitas internasional harus bergandengan tangan dalam memerangi terorisme, tetapi dengan tegas menentang Amerika Serikat menggunakan anti-terorisme sebagai alasan untuk memberlakukan tindakan keras politik dan sanksi ekonomi di Kuba," ungkapnya, seperti dikutip dari China Daily.
Zhao kemudian mendesak pemerintah AS untuk menormalkan hubungan bilateral berdasarkan saling menghormati dan kesetaraan.
Dia juga menghimbau seluruh komunitas internasional bekerja sama untuk memberantas momok ini, setelah menekankan bahwa normalisasi hubungan Washington-Havana melayani hak-hak dasar kedua bangsa, tetapi juga akan mengarah pada stabilitas dan perdamaian di Amerika Latin.
Di bawah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Amerika Serikat telah mencabut Kuba dari daftar negara-negara penyokong terorisme.

EDITOR: RENI ERINA
Tag:
Kolom Komentar
Video
Bincang Sehat • Vaksin Covid-19 Pada Lansia
Kampanye vaksinasi Covid-19 telah dimulai. Saat ini, target penerima vaksin Covid-19 adalah kelompok usia 18-59 tahun. S..
Video
Obrolan Bareng Bang Ruslan • JK, Buat Kejutan Apa di 2024?
Kedekatan M. Jusuf Kalla dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuka peluang bagi mantan Wakil Presiden RI dua per..
Video
Klarifikasi Ambroncius Nababan
Ketua Umum Relawan Pro Jokowi-Amin (Projamin) memberikan klarifikasi terkait posting dan narasi yang dinilai rasis pada ..