"Kami memiliki tingkat keselarasan yang luar biasa, tidak hanya dengan Amerika Serikat tetapi dengan sekutu di seluruh dunia, untuk terus-menerus mengangkat pertanyaan tentang diplomasi koersif yang semakin digunakan China," ujar Trudeau, seperti dikutip
Reuters, Jumat (15/1).
"Kita semua harus berdiri bersama karena siapa yang tahu warga negara mana selanjutnya (yang ditahan)?" lanjut dia.
Pernyataan Trudeau sendiri merujuk pada penahanan dua warga Kanada yang ditangkap oleh otoritas China pada Desember 2018 atas tuduhan sebagai mata-mata. Itu terjadi setelah Kanada menahan bos Huawei, Meng Wanzhou di Vancouver.
Kanada sendiri telah berulang kali meminta China membebaskan dua warganya.
Jurubicara Menteri Luar Negeri Marc Garneau, Sylvine Khoury mengatakan Kanada telah memperoleh kesepakatan yang melibatkan peningkatan akses keluarga dan konsuler ke kedua pria tersebut dalam beberapa bulan terakhir tetapi tidak memberikan rincian.
Seseorang yang mengetahui kasus tersebut mengatakan bahwa sejak Oktober, kunjungan konsuler telah dikembalikan ke tingkat yang terlihat sebelum pandemi. Keluarga kedua pria itu juga pernah berbicara dengan mereka melalui telepon.
Sementara itu, Khoury juga mengatakan petugas imigrasi Kanada telah mengizinkan anggota keluarga Meng untuk mengunjunginya.
Meng sendiri akan menghadapi sidang atas permohonan ekstradisi Amerika Serikat (AS) yang akan diputuskan pada Mei 2021.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: